Find Us On Social Media :

Mengharukan, Ayah Penyandang Disabilitas Ini Merangkak dari Kota ke Kota di China Mencari Anaknya yang Diculik

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 22 Juni 2016 | 16:45 WIB

Mengharukan, Ayah Penyandang Disabilitas Ini Merangkak dari Kota ke Kota di China Mencari Anaknya yang Diculik

Intisari-Online.com - Ini adalah cerita yang luar biasa. Seorang ayah penyandang disablitas merangkak dari kota ke kota di China mencari anaknya yang diculik orang tak dikenal. Si anak diculik 15 bulan yang lalu ketika sedang bermain dengan sepupunya di sebuah desa di Provinsi Guangdong.

Laki-laki tangguh bernama Chen Shengkuan itu menderita cacat di kakinya. Menurut Shengkuan, yang tak diketahui usianya, ketika diculik, si anak berusia 20 bulan. Ia sangat yakin bahwa anaknya telah diculik—mungkin juga sudah dijual ke negara lain.

Sejak anaknya itu menghilang, Shengkuan langsung meninggalkan desanya, desa Wenzhang Xi, Chengyue Town, dan berkeliling ke seantero provinsi yang memiliki luas 69 ribu mil persegi. Sejauh ini, ia telah melewati Zhangjiang, kota yang memiliki 7 juta penduduk.

Menurut sebuah laporan di People’s Daily Online, Shengkuan saat ini sedang mencari-cari anaknya di jalan-jalan Guangzhou, salah satu megapolitan di China, yang memilili luas 2.800 mil persegi—lima kali ukuran London. Ia kemudian menulis cerita di selembar kertas yang ia bawa ke mana pun ia pergi, berikut foto anaknya yang bernama Chen Zhaoyuan.

Kisah ini terjadi pada 2 Januari 2015 lalu. Bocah Zhaoyuan yang tidak diperbolehkan ikut neneknya pergi keluar kota akhirnya mau bermain dengan sepupu-sepupunya, dan diawasi oleh kakeknya. Tak lama setelah si kakek asyik bermain kartu ia sadar bahwa cucunya sudah tidak ada di tempat.

 

Si kakek kemudian mencarinya ke segala penjuru kampung, tapi tidak ketemu. Keluarganya pun menelepon polisi. Shengkuan bilang bahwa anaknya yang sebentar lagi berusia tiga tahun memiliki dua tanda lahir: pada telapak kiri dan satu lagi di sekitar mata.

 

Shengkuan juga mengaku bahwa kepolisian sudah mengumpulkan sampel DNA, tapi anaknya tak kunjung ditemukan. Tak sabar, ia pun memilih mencarinya sendiri ke seluruh pelosok negeri.

Penculikan anak menjadi salah satu masalah serius di China, dan itu terjadi di hampir seluruh negeri. Sebagian besar korban adalah anak laki-laki. Mereka dijual ke desa-desa kepada keluarga putus asa yang tidak kunjung mendapatkan momongan sendiri.