Find Us On Social Media :

Kisah Perempuan 18 Tahun yang Meninggal Akibat Terserang Amoeba Pemakan Otak

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 24 Juni 2016 | 10:30 WIB

Kisah Perempuan 18 Tahun yang Meninggal Akibat Terserang Amoeba Pemakan Otak

Intisari-Online.com - Seorang perempuan 18 tahun di Amerika Serikat meninggal dunia akibat terserang amoeba pemakan otak. Seperti diberitakan USA Today dari keterangan dinas kesehatan setempat pada Kamis (23/6), kejadian itu terjadi tak lama setelah gadis itu melakukan kunjungan ke U.S. National Whitewater Center di Charlotte, pekan lalu.

Menurut penjelasan Mitzi Kline, direktur komunikasi Layanan Kesahatan Publik Franklin County, gadis yang tak disebutkan identitasnya itu meninggal dunia tak lama setelah kembali dari perjalanan tersebut. Diduga, di tempat itulah ia terinfeksi primary amebic meningoencephalitis, atau yang dikenal dengan sebutan PAM, sebuah infeksi otak akut yang disebabkan amoeba naegleria fowleri.

Organisme itu masuk ke otak melalui rongga hidung. Pejabat Dinas Kesehatan tak percaya jika korban terinfeksi di Ohio, sebab anak itu tak berenang lagi sejak perjalanan bersama dengan komunitas di gerejanya ke Whitewater Center di Charlotte. “Ia melakukan perjalanan ke North Carolina dan di sanalah dia terpapar air. Hanya tekanan air dalam sebuah fase inkubasi yang memungkinkan itu. Inkubasinya antara 1-9 hari,” kata Kline.

Gadis itu pergi bersama komunitas gereja the Messiah United Methodist di Westerville, Ohio. Pendeta gereja itu, Jim Wilson, pun mengungkapkan komentarnya kepada jaringan televisi WCMH-TV. “Kami sangat kehilangan dia, tapi kami pun sangat diberkati dengan keberadaan dia, dengan banyak berkat yang dia bagikan kepada kami dengan caranya sendiri," ungkap Wilson.

Infeksi macam ini biasanya ditemukan di wilayah selatan dan barat daya. Ada dua orang yang tewas karena diduga terpapar organisme itu, di utara Minnesota. Informasi ini diungkapkan pihak Departemen Kesehatan Minnesota. 

Gejala terjangkit bakteri naegleria fowleri dimulai dengan demam, menggigil, sakit kepala, dan leher kaku.

Kita sebenarnya bisa membatasi paparan organisme macam ini dengan menghindari jumlah air yang masuk ke hidungterutama ketika suhu air yang tinggi. Dinas Kesehatan Ohio dan North Carolina saat ini sedang melakukan penyelidikan atas kasus-kasus tersebut.