Find Us On Social Media :

Nama-Nama Pemimpin Umat Islam yang Menyetujui Penghapusan Tujuh Kata Sila Pertama Pancasila Demi Persatuan Indonesia

By Afif Khoirul M, Senin, 27 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ilustrasi - Berikut beberapa nama-nama pemimpin umat Islam yang menyetujui penghapusan tujuh kata sila pertama Pancasila demi persatuan Indonesia.

Intisari-online.com - Perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lepas dari perdebatan dan dinamika yang alot.

Salah satu poin krusial adalah terkait Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Awalnya, Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pancasila memuat frasa "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Frasa ini kemudian dihapus dalam rumusan Pancasila final demi menjaga persatuan bangsa.

Proses penghapusan tujuh kata tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk para pemimpin umat Islam yang menunjukkan jiwa nasionalisme dan komitmen mereka terhadap persatuan Indonesia.

Berikut beberapa nama-nama pemimpin umat Islam yang menyetujui penghapusan tujuh kata sila pertama Pancasila demi persatuan Indonesia:

1. Ki Bagus Hadikusumo

Tokoh Muhammadiyah ini merupakan salah satu anggota Panitia Sembilan yang bertugas merumuskan Pancasila.

Ia dikenal sebagai sosok yang moderat dan selalu mengedepankan musyawarah mufakat.

Ki Bagus Hadikusumo memainkan peran penting dalam menjembatani perbedaan pendapat antara kelompok Islam dan nasionalis terkait Sila Pertama.

2. Mohammad Hatta

Baca Juga: Contoh Pengalaman Sila Kelima Pancasila di Lingkungan Sekolah 

Wakil Presiden pertama Indonesia ini juga merupakan salah satu perumus Pancasila.

Hatta, yang dikenal sebagai nasionalis sekuler, memahami kekhawatiran beberapa pihak terhadap frasa "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Ia pun aktif dalam meyakinkan para pemimpin Islam bahwa Pancasila tanpa frasa tersebut tetap dapat mengakomodasi nilai-nilai Islam.

3. K.H. Wahid Hasyim

Ketua Nahdlatul Ulama (NU) saat itu juga memberikan persetujuannya terhadap penghapusan tujuh kata dalam Sila Pertama Pancasila.

K.H. Wahid Hasyim meyakini bahwa Pancasila dengan rumusan finalnya sudah cukup menjamin kebebasan beragama dan menjalankan syariat Islam bagi umat muslim.

4. Kasman Singodimedjo

Tokoh Persatuan Islam (Peris) ini juga terlibat aktif dalam pembahasan Pancasila.

Kasman Singodimedjo memahami bahwa frasa "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

Ia pun mendukung penghapusan frasa tersebut demi menjaga persatuan bangsa.

5. Teuku Mohammad Hasan

Baca Juga: Sikap Positif yang Harus Diwujudkan untuk Meneladani Suasana Kebatinan Proses Perumusan UUD 1945 

Pendiri Partai Masyumi ini juga termasuk salah satu pemimpin Islam yang menyetujui penghapusan tujuh kata dalam Sila Pertama Pancasila.

Teuku Mohammad Hasan meyakini bahwa Pancasila dengan rumusan finalnya sudah sejalan dengan nilai-nilai Islam dan dapat menjadi dasar negara yang adil dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.

Perlu dicatat bahwa masih terdapat beberapa pemimpin umat Islam lain yang juga turut berperan dalam proses penghapusan tujuh kata tersebut.

Kontribusi mereka semua patut dikenang dan dihargai sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merumuskan dasar negara yang kokoh dan inklusif.

Penghapusan tujuh kata dalam Sila Pertama Pancasila merupakan bukti nyata komitmen para pemimpin umat Islam terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal ini menunjukkan bahwa Islam dan Pancasila tidak bertentangan, melainkan dapat berjalan beriringan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Demikian, beberapa nama-nama pemimpin umat Islam yang menyetujui penghapusan tujuh kata sila pertama Pancasila demi persatuan Indonesia.