Penulis
Intisari-Online.com - Menurut temuan terbaru, seperti dirilis Voice of America, Jumat (24/6/2016), jumlah operasi pencangkokan organ tahunan di China melampaui perkiraan resmi.
Selama setahun, setidaknya, menurut perkiraan, terjadi 10.000 operasi pencangkokan organ.
Pengacara HAM Kanada, David Matas, dan mantan Menlu Kanada Urusan Asia Pasifik, David Kilgour, pada tahun 2006, memulai penyelidikan mengenai tuduhan bahwa pemerintah China terlibat dalam memanen organ tubuh para praktisi kelompok spiritual terlarang Falun Gong.
Temuan mereka diterbitkan dalam, "Bloody Harvest" atau "Panen Berdarah: Laporan Dugaan Pengambilan Organ Praktisi Falun Gong di China". Laporan itu menarik perhatian internasional.
Pada Rabu (22/6/2016), mereka menerbitkan sebuah laporan yang lebih komprehensif. Dilaporkan, pengambilan organ tidak hanya meningkat secara tajam.
Mereka menyebutkan, orang-orang yang ditahan karena keyakinan mereka, termasuk praktisi Falun Gong, tetap menjadi sasaran utama.
Menurut temuan terbaru mereka, jumlah operasi pencangkokan organ tahunan di China jauh melampaui perkiraan resmi pemerintah, yaitu 10.000.
"Kami menyelidiki rumah sakit yang melakukan pencangkokan melalui laman, publikasi, surat edaran dan kalender mereka, serta dari banyaknya pasien dan sebagainya, dan berbagai indikator dari tiap rumah sakit," kata Matas.
"Ada sekitar 900 rumah sakit yang melakukan pencangkokan,” tambahnya.
Matas menuturkan, “Kami tidak memberi angka khusus tetapi kami bisa mengatakan, jumlah itu jauh lebih besar dari 10.000 setahun, minimal 60.000 dan mungkin lebih dari itu."
Mantan Menteri Kesehatan Tiongkok, Huang Jiefu pernah menyatakan, sebelum tahun 2014, tahanan yang dihukum mati adalah sumber utama organ yang dipanen.
Namun, China hanya menghukum mati beberapa ribu tahanan setiap tahun, sehingga tidak jelas darimana organ-organ sisanya diperoleh.
Matas dan Kilgour menyimpulkan bahwa tahanan Falun Gong adalah sumber utama pasokan organ itu.
(kompas.com)