Kazuyoshi Miura, Pesepakbola Profesional Tertua di Dunia yang Baru Saja Membuat Rekor

Moh Habib Asyhad

Penulis

Kazuyoshi Miura, Pesepakbola Profesional Tertua di Dunia yang Baru Saja Membuat Rekor

Intisari-Online.com -Kazuyoshi Miura masih bermain di J-League (Liga Jepang) pada usia 49 tahun. Pesepakbola profesional tertua di dunia ini baru saja memecahkan rekornya sendiri sebagai pencetak gol tertua di Liga Jepang.

Rambutnya memang sudah mulai memutih. Otot-otot kakinya memang sudah tak sekuat dahulu. Tapi Kazu—panggilannya—menolak untuk pensiun. Musim ini adalah musim ke-31 Kazu di Liga Jepang. Pada pertandingan melawan FC Gifu di divisi dua J-League, Kazu sempat membuat FC Yokohama unggul di menit ke-22. Tapi sayang, di akhir laga ia harus melihat timnya kalah 2-1.

Setelah pertandingan, kepada para wartawan Kazu mengatakan bahwa ia merasa masih haus gol, meskipun kondisinya kini sudah tidak sebugar dahulu. “Saya benar-benar senang,” ujar Kazu, menurut Kyodo News. “Saya merasa nyaman sejak latihan dan saya merasa saya bisa mencetak satu gol. Kekalahan tentu saja mengecewakan. Jujur saja, saya harus mencetak lebih banyak gol.”

Kazu pernah memperkuat tim nasional Jepang. Meskipun begitu, ia tidak pernah bermain di Piala Dunia. Ia baru saja mencetak gol pada usia 49 tahun, tiga bulan, dan 24 hari. Pencetak gol tertua di divis utama J-League masih dipegang oleh legendra Brasil Zico ketika berusia 41 tahun, tiga bulan, dan 12 hari.

Kazu mempersembahkan gol tersebut kepada temannya sekaligus pemain bisbol profesional Ichiro Suzuki, yang pada usia 42 tahun lalu berhasil membuat rekor pukulan melewati Pete Rose yang bermain di Major League Baseball. “Ia mengajari saya bagaimana pentingnya berusaha,” tulis Kyodo mengutip Kazu. “(Divisi Dua J-League) mungkin panggung kecil, tapi yang penting adalah memiliki keyakinan yang kuat.”

Pemain terbaik Jepang yang tak pernah bermain di Piala Dunia

Kazu bisa disebut sebagai generasi pertama pesepakbola Jepang yang melihat bagaimana Jepang berubah menjadi kekuatan besar sepakbola Asia-Pasifik. Ia sudah bermain bola ketika J-League diresmikan pertama pada 1993, sebagia bagian dari tim bertabur bintang Verdy Kawasaki, yang kemudian menjadi juara pertama era J-League.

Ketika berusia 15 tahun, ia sendirian pergi ke Brasil. Di sana bermain ia untuk beberapa klub, dan sempat menandatangai kontrak dengan tim jagoan Brasil Santos pada 1986.

Empat tahun kemudian, Kazu kembali ke Jepang untuk bergabung dengan Yomiuri FC. Ia juga pernah bermain sebentar untuk Genoa (Italia) dan Dinamo Zagreb (Kroasia). Ia juga sempat bermain di Inggris bersama Bournemouth yang membuat kariernya hampir habis, tapi bangkit lagi di penghujung 1990-an ketika memutuskan kembali ke Jepang.

Dengan mencetak 55 gol dalam 89 caps bersama Jepang, Kazu disebut sebagai pemain terbaik Jepang yang tak pernah tampil di Piala Dunia. Setelah membantu Jepang lolos ke Piala Dunia 1998 di Prancis, ia justru didepak dari skuad pelatih Jepang saat itu, Takeshi Okada. Para penggemar kemudian kejadian ini sebagai “pengkhianatan yang tak termaafkan”.(The Guardian)