Find Us On Social Media :

Mataram Hancur Setelah 100 Tahun, Benarkah Trunojoyo Memberontak Karena Permintaan Cucu Sultan Agung Sendiri?

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 12 Mei 2024 | 16:17 WIB

Benarkah Amangkurat II 'terlibat' dalam pemberontakan Trunojoyo? Dia disebut-sebut sudah gemas dengan cara ayahnya memerintah sehingga ingin segera merebut takhta darinya.

Intisari-Online.com - Di usianya yang 100 tahun, Kerajaan Mataram Islam akhirnya luluh lantak setelah diserang oleh Trunojoyo, seorang pangeran dari Madura.

Ketika itu, Mataram Islam diperintah oleh Amangkurat I, putra Sultan Agung.

Benarkah pemberontakan Trunojoyo ini melibatkan Putra Mahkota, Amangkurat II?

Mataram pertama dibangun oleh Ki Ageng Pemanahan sekitar tahun 1757, mencapai puncak keyaannya pada masa Sultan Agung yang berakhir pada 1646, lalu luluh lantak setelah diserang Trunojoyo pada 1677.

Mataram Islam di masa Amangkurat I adalah Mataram yang penuh dengan gejolak, penuh dengan pemberontakan.

Salah satu pemberontakan terbesar yang terjadi ketika itu adalah pemberontakan Trunojoyo.

Salah satu sosok penting yang terlibat dalam pemberontakan itu adalah Panembahan Romo atau Pangeran Kajoran.

Keterlibatan Pangeran Kajoran karena kegeramannya atas pembantaian para ulama yang dilakukan oleh Amangkurat I.

Pangeran Kajoran juga punya andil dalam mendorong persahabatan antara Trunajaya dan Putra Mahkota Mataram, Pangeran Anom yang kelak bergelar Amangkurat II.

Dari situlah kemudian muncul dugaan bahwa Amangkurat II terlibat dalam pemberontakan yang menghancurkan Keraton Plered itu.

Suatu ketika, Putra Mahkota pernah meminta Pangeran Kajoran untuk menyerbu ibu kota Mataram di Plered.

Ketika itu, Putra Mahkota ingin segera melengserkan sang ayah, Amangkurat I.