Find Us On Social Media :

Sejarah Pakaian Adat Bali Wanita yang Dipakai di Pernikahan Mahalini

By Afif Khoirul M, Minggu, 5 Mei 2024 | 19:00 WIB

Momen sungkeman Mahalini dengan sang ayah

Intisari-online.com - Pakaian adat Bali merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sarat makna dan nilai filosofis.

Dalam prosesi pernikahan, pakaian adat wanita Bali memiliki peran penting dalam menunjang kesakralan dan keindahan momen istimewa tersebut.

Sejarah pakaian adat Bali wanita yang dipakai di pernikahan tidak terlepas dari pengaruh budaya Hindu yang kental di pulau tersebut.

Seiring waktu, pakaian adat ini mengalami evolusi dan variasi, namun tetap mempertahankan filosofi dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Jenis-jenis Pakaian Adat Bali Wanita untuk Pernikahan:

Kebaya Bali:Kebaya Bali memiliki ciri khas kerah berbentuk bulat dan hiasan brokat yang detail.

Kebaya ini biasanya dipadukan dengan kamen (kain panjang) dan selendang yang terbuat dari kain tenun Bali yang indah.

Baju Kancing Lima:Baju ini memiliki lima kancing di bagian depan dan biasanya terbuat dari bahan sutra atau brokat.

Baju Kancing Lima sering dipadukan dengan kamen dan selendang berwarna cerah seperti merah, kuning,atau emas.

Baju Sadari:Baju Sadari memiliki ciri khas potongan dada yang terbuka dan dihiasi dengan sulaman benang emas.

Baju ini biasanya terbuat dari bahan sutra atau brokat dan dipadukan dengan kamen dan selendang berwarna putih.

Baca Juga: Apa Hasil Kesepakatan pada Peristiwa Rengasdengklok?