Duri dalam Kehidupan Kita

K. Tatik Wardayati

Penulis

Duri dalam Kehidupan Kita

Intisari-Online.com – Alkisah, di sebuah kota ada seorang pria yagn menanam pohon berduri di tengah jalan. Walikota sudah berulang kali mengingatkannya agar memotong pohon berduri itu. Tetapi, pria itu hanya menjawab akan dipotong esok hari. Sayangnya, janjinya tidak pernah ditepati.

Hingga beberapa tahun kemudian, pria itu bertambah tua, tetapi pohon berduri itu belum juga dipangkas. Bahkan pohon itu bertambah besar dan tinggi. Cabang-cabangnya semakin tajam dan membesar, hingga hampir menutupi jalan.

Duri dari pohon itu tidak saja melukai orang yang melalui jalan, tetapi juga melukai pemiliknya. Kini pemiliknya ingin memotong pohon itu, tetapi apa daya ia sudah sangat tua. Ia lemah sehingga tidak mampu lagi untuk memotong pohon yang ditanamnya sendiri.

Di dalam kehidupan kita, sudah banyak sekali kita menanam pohon berduri di dalam hati kita. Duri-duri itu tidak saja menusuk orang lain, tetapi juga menusuk diri kita sendiri. Mari kita mengambil kapak, dan memotong seluruh duri itu sekarang juga, sebelum kita kehilangan tenaga sama sekali.

Pohon berduri dalam hati adalah penyakit-penyakit seperti benci, marah, dengki, serta iri. Dengan bertambahnya umur, maka meningkat pula kekuatannya. Tak ada lagi waktu yang lebih tepat untuk memotong pohon berduri itu selain saat ini. Esok hari, penyakit itu akan semakin kuat, sementara tenaga kita akan semakin melemah. Jangan tunggu besok, tebanglah hari ini. Dan kita pun akan terbebas dari penyakit-penyakit itu dalam kehidupan kita. (YDA)