Find Us On Social Media :

Jawaban Berbeda Belum Tentu Salah

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 15 November 2015 | 19:00 WIB

Jawaban Berbeda Belum Tentu Salah

Intisari-Online.com – Seorang guru mengajar Matematika bertanya kepada Arnot yang berumur tujuh tahun, "Jika saya memberimu satu apel dan satu apel dan satu apel, berapa banyak apel yang akan kau miliki?"

Dalam beberapa detik Arnot menjawab dengan yakin," Empat!"   Guru kecewa, karena ia mengharapkan jawaban yang benar dan mudah, yaitu tiga. Sang guru kecewa. "Mungkin anak ini tidak mendengarkan dengan baik," pikirnya. Ia mengulangi, "Arnot, dengarkan baik-baik. Jika saya memberimu satu apel dan satu apel dan satu apel, berapa banyak apel yang akan kau miliki?”

Arnot melihat kekecewaan di wajah gurunya. Ia menghitung lagi pada jari-jarinya. Tapi dalam dirinya ia juga mencari jawaban yang akan membuat guru senang. Usahanya mencari jawabannya adalah bukan untuk yang benar, tapi satu yang akan membuat gurunya senang. Kali ini ragu-ragu ia menjawab, "Empat ..."   Kekecewaan terlihat lagi di wajah gurunya. Ia ingat bahwa Arnot menyukai stroberi. Ia pikir mungkin Arnot tidak suka apel dan yang membuatnya tidak fokus. Kali ini dengan gembira, sang guru kembali bertanya, “Jika saya memberimu satu stroberi dan satu stroberi dan satu stroberi lagi, maka berapa banyak stroberi yang akan kau miliki?”

Melihat guru itu senang, Arnot mulai  menghitung jari-jarinya lagi. Tidak ada tekanan padanya, tapi stres justru terlihat pada gurunya. Ia ingin pendekatan barunya berhasil. Dengan senyum ragu-ragu Arnot bertanya, "Tiga?"   Guru sekarang tersenyum penuh kemenangan. Pendekatannya berhasil. Ia ingin mengucapkan selamat kepada dirinya sendiri. Tapi satu hal masih membuatnya penasaran. Sekali lagi dia bertanya, "Sekarang jika saya memberi Anda satu apel dan satu apel dan satu apel lebih, berapa banyak apel yang akan kau miliki?”

Segera Arnot menjawab, "Empat!"   Guru terperanjat. "Bagaimana mungkin Arnot, bagaimana?” Guru itu bertanya dengan sedikit kesal.

Dengan suara yang rendah dan ragu-ragu, Arnot menjawab, "Karena saya sudah memiliki satu apel di tas saya."

Ketika seseorang memberi kita sebuah jawaban yang berbeda dari apa yang kita harapkan, jangan berpikir kalau mereka salah. Mungkin ada sudut yang belum kita mengerti sama sekali. Maka kita harus mendengarkan dan memahami. Jangan hanya mendengarkan gagasan yang telah ditentukan.