Intisari-Online.com – Pada suatu hari, sambil berjalan menyusuri sebuah jalan desa, seorang ayah berkata kepada anaknya, “Lihat! Sebuah tapal kuda tergeletak di lumpur. Ambillah!”
Anak itu berkata, “Saya benci untuk mengambil sesuatu dari lumpur.”
Akhirnya sang ayah yang mengambil tapal kuda itu lalu menyimpannya di saku. Saat mencapai sebuah desa, ia menjual tapal kuda itu dan membeli beberapa buah ceri.
Sang ayah mengerti keinginan anaknya. Ia menjatuhkan ceri ke tanah. Anak itu memungutnya, mencuci buah ceri itu dan memakannya.
Lalu, sang ayah berkata, “Kadang-kadang ada hal-hal kecil yang membutuhkan usaha lebih banyak. Buah ceri ini ada karena tapal kuda yang kau tolak ambil dari lumpur tadi.”
Anak itu pun mengerti apa yang dimaksudkan oleh ayahnya.
Demikianlah, untuk menikmati hal-hal kecil pun kita membutuhkan usaha yang tidak sedikit. Seperti mengambil sesuatu yang tempat “kotor” untuk memperoleh sebuah kenikmatan.