Find Us On Social Media :

Tujuan Pemerintah Kolonial Belanda Menjalankan Sistem Tanam Paksa

By Ade S, Sabtu, 27 April 2024 | 17:03 WIB

Pembukaan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan di Sumatra sekitar awal abad 20. Terungkap tujuan Pemerintah Kolonial Belanda menjalankan sistem tanam paksa, kebijakan eksploitatif yang menindas rakyat Indonesia.

Intisari-Online.com - Salah satu kebijakan Belanda yang paling terkenal dan menuai kontroversi adalah Sistem Tanam Paksa atau Cultuurstelsel.

Di balik penerapannya, tersembunyi motif dan tujuan Belanda yang kompleks.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang tujuan Pemerintah Kolonial Belanda menjalankan sistem tanam paksa, kebijakan yang penuh eksploitasi dan penindasan terhadap rakyat Indonesia.

Sistem Tanam Paksa dilatarbelakangi oleh krisis keuangan yang dialami Belanda akibat Perang Jawa (1825-1830) dan keinginan kuat Belanda untuk meraup keuntungan besar dari kekayaan alam Hindia Belanda.

Belanda melihat peluang untuk memanfaatkan tenaga dan tanah rakyat demi mengisi kas negara yang kosong dan memaksimalkan keuntungan dari perdagangan komoditas ekspor.

Artikel ini juga akan menjelaskan bagaimana cara Belanda menjalankan Sistem Tanam Paksa dan apa dampaknya bagi rakyat Indonesia? 

Krisis Keuangan dan Keinginan Akan Keuntungan

Belanda menerapkan Sistem Tanam Paksa pada tahun 1830 di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch.

Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh krisis keuangan yang dialami Belanda akibat Perang Jawa (1825-1830).

Perang ini menguras kas negara dan meninggalkan hutang yang besar.

Di sisi lain, Belanda juga melihat peluang untuk meraup keuntungan besar dari kekayaan alam Hindia Belanda.

Baca Juga: Tujuan Pemerintah Kolonial Belanda Melaksanakan Sistem Tanam Paksa adalah 3 Hal Ini