Perhatikan, Ternyata Ini Puncak Arus Balik Lebaran 2024, Siapkan Kondisi Sebaik Mungkin

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Supaya tidak kaget, inilah puncak arus balik Lebaran 2024, siapkan kondisi sebaik mungkin saat melewatinya.

Intisari-Online.com -Lebaran telah usai, saat kembali ke pekerjaan dan balik ke perantauan.

Supaya tidak kaget, inilah puncak arus balik Lebaran 2024, siapkan kondisi sebaik mungkin saat melewatinya.

Mengutip Kompas.com, Kakorlantas Polri Irjen (Pol) Aan Suhanan mengimbau masyarakat mempersiapkan dengan baik perjalanan balik setelah Idul Fitri 1445 Hijriah.

Ppuncak arus balik Idul Fitri diperkirakan terjadi pada Minggu-Senin 14 hingga 15 April 2024.

"Survei dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), diprediksi untuk puncak arus balik ada di tanggal 14 dan 15 April," kata Aan.

"Ini hasil survei Kemenhub juga demikian, angkanya di tanggal 15 itu paling tinggi."

Karena itulah pihaknya mengimbau kepadamasyarakat sesuai dengan arahan dari masing-masing instansinya, kebijakan dari masing-masing instansinya untuk menunda perjalanan balik.

"Jangan semua di tanggal 14 dan 15," lanjut dia.

Dengan imbauan tersebut, Aan berharap kepadatan arus balik pada 14 dan 15 April mendatang bisa diurai.

Sejalan dengan hal itu, pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) nantinya akan memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen pada 17,18 dan 19 April.

Sehingga diharapkan masyarakat yang akan menempuh arus balik bisa memanfaatkannya.

"Ini (juga) untuk menarik masyarakat menunda perjalanan baliknya nanti," ungkap Aan.

Lebih lanjut, Aan pun meminta masyarakat mempersiapkan kesehatan dan kondisi kendaraan masing-masing.

Kondisi tubuh harus dipastikan dalam baik dan sehat sebelum menempuh perjalanan balik.

"Pastikan kesehatannya prima, tidak dalam sakit. Kalau sudah lelah wajib berhenti. Jangan memaksakan karena pengin cepet sampai ke rumah," jelas Aan.

"Pada saat balik juga sama, pengin cepet sampai rumah, akhirnya tidak mau berhenti, dipaksakan, sudah lelah, kemudian ini jadi kecelakaan, ini sangat tidak kita harapkan."

Tak hanya kondisi fisik pemudik, kondisi kendaraan juga harus prima.

"Dicek sebelum berangkat, tekanan ban dan sebagainya. Sehingga tidak ada hambatan di jalan nantinya," tambahnya.

"Dan jadi kendaraan yang berkesalamatan. Kemudian ikuti arahan petugas. Ikuti arahan yang sudah kami buat, ikuti aturan yang ada di UU sehingga semua bisa berjalan lancar dan selamat," lanjutnya.

Dia menambahkan, pemerintah sudah mempersiapkan teknis pengaturan untuk arus balik Lebaran.

Baik berupa jadwal, skema contra-flow, sistem ganjil-genap maupun pembatasan angkutan barang.

Namun berbagai persiapan menurutnya tidak berarti jika tidak diikuti masyarakat.

3 Jalur Alternatif Arus Balik Lebaran di Jawa Barat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bersama kepolisian telah menyiapkan jalur alternatif bagi pemudik Lebaran 2024.

Jalur alternatif tersebut terdapat di pantai utara (pantura), tengah selatan, dan jalur pantai selatan (pansela) Jabar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman menjelaskan jalur alternatif yang disiapkan tersebut untuk mengurangi kepadatan yang kerap terjadi di jalur utama.

Pemanfatan jaringan jalan utama dimaksimalkan agar dapat menampung pergerakan arus lalu lintas.

Namun karena volume kendaraan yang meningkat sering mengakibatkan kemacetan di jalan utama terutama pada akses tempat wisata, pasar, dan rest area.

"Oleh karena itu perlu disiapkan jalur alternatif yang merupakan kesatuan sistem jaringan jalan utama," kata Herman Suryatman di Kota Bandung, Sabtu (13/4).

Tapi Herman mengingatkan kepada pemudik yang akan memanfaatan jalur alternatif Jabar tengah selatan perlu dipertimbangkan beberapa hal teknis dan non teknis, di antaranya kondisi kendaraan.

"Harus menjadi pertimbangan masalah teknis dan non teknis seperti cuaca, kondisi kendaraan, dan pengetahuan sopir soal kondisi jalan," katanya.

"Ini penting dipertimbangkan karena kondisi medan jalur alternatif Jabar tengah selatan yang berbeda dengan jalur utama."

Karena itulah menurut Herman pihak kepolisian dan Pemdaprov Jabar saat ini lebih mempertimbangkan memaksimalkan manajemen lalu lintas pada jalur utama sebelum mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif.

Berikut sistem jaringan jalan alternatif yang bisa dimanfaatkan pemudik pada arus balik Lebaran 2024:

Jalur pantura

1. Sukamandi - Kalijati (22 Km)

2. Pamanukan – Subang (31 Km)

3. Kadipaten – Jatitujuh – Jatibarang (40,7 Km)

4. Haurgeulis – Patrol (19 Km)

5. Cikamurang – Jangga (35 Km)

6. Budur – Tegalgubug – Jagapura – Mundu (32 Km)

7. Losari – Ciledug – Cidahu – Kuningan (95 Km)

8. Cirebon – Sumber – Rajagaluh – Majalengka (32 Km)

Jalur tengah selatan

1. Subang – Lembang – Bandung (41 Km)

2. Sumedang – Jalan Cagak- Wanayasa - Purwakarta (85 Km)

3. Talaga – Bantarujeg – Wado – Sumedang (79 Km)

4. Kuningan – Cikijing – Majalengka – Kadipaten (45 Km)

Jalur pansela

1. Garut – Banyuresmi – Leuwigoong – Kadungora –Cijapati – Majalaya – Bandung (78 Km)

2. Sasak Beusi – Cibatu – Leles (19 Km)

3. Banjar – Manonjaya – Tasikmalaya (44 Km)

4. Malangbong – Wado (15 Km)

5. Parakan Muncang –Warung Simpang (9 Km)

Itulah puncak arus balik Lebaran 2024, siapkan kondisi sebaik mungkin saat melewatinya. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait