Find Us On Social Media :

Kisah Pelaut dan Profesor

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 31 Desember 2015 | 19:00 WIB

Kisah Pelaut dan Profesor

Intisari-Online.com – Ada kisah mengenai pelaut tua dan seorang professor. Ini terjadi di zaman ketika orang orang masih bepergian dari satu Negara ke Negara lain menggunakan kapal laut, sebelum era penerbangan murah seperti zaman sekarang. Profesor ini hendak pergi dari Sidney ke San Fransisco untuk memberikan kuliah tamu.

Pada malam pertama di atas kapal, usai bertolak dari Sydney, Profesor barusan mendapat makan malam luar biasa menyenangkan di aula perjamuan, lalu ia pergi ke dek untuk menghirup udara segar laut. Ketika berjalan di dek, ia melihat seorang pelaut tua yang tengah bersandar di pinggiran kapal, menatap ke samudera di bawahnya.

Ia memutuskan untuk bercakap-cakap dengan pelaut ini, karena meski kelihatannya pekerjaan sebagai pelaut ini sederhana, namun pria ini pasti telah mengarungi samudera selama waktu yang sangat lama. Pasti ia telah mempelajari sesuatu yang berguna. Professor selalu ingin meningkatkan limpahan pengetahuannya yang ia pikir sebagai makna hidupnya. Ia menghampiri pelaut itu dan berkata,” Pak tua, sudah berapa lama Anda melaut?”

Pelaut menjawab,” Sejak masih bocah, sekitar umur tiga belas.”

” Luar biasa!” kata Profesor,”Anda pasti tahu bahwa di lautan yg kita arungi ini ada begitu banyak kehidupan. Sebagai pelaut yg telah banyak makan asam garam, Anda pasti pakar dalam ilmu biologi kelautan, mengenai semua hewan yang menggantungkan hidupnya pada samudera di bawah kita ini, berikut semua arus dan terumbu karangnya. Mari kita berbincang mengenai oceanologi, ilmu kelautan.”

Pelaut bingung,” Haa? Emang laut ada ilmunya?”

“Apa?! “seru professor,” bertahun tahun di laut Anda tidak pernah membaca buku atau belajar mengenai isi samudra di bawah Anda?”

“Nggak,” kata pelaut.

”Anda sudah menyia nyiakan waktu Anda!” tukas professor seraya melangkah pergi dengan rasa kesal pada pria tua ini yang telah menghabiskan hidupnya di samudera tanpa pernah mempelajari mengenainya.

Besok malamnya, professor mendapat makan malam yang sangat lezat lagi sehingga hatinya sangat baik. Jadi ketika ia berjalan di dek untuk kedua kalinya, lagi-lagi si pelaut tua sedang berjaga di sana. Kali ini si pelaut sedang memandangi bintang-bintang.

Kebetulan pula bahwa ini pun salah satu hobi professor: astronomi. Ia berpikir,”Ah , sudahlah. Pria tua malang ini mungkin tidak tahu banyak mengenai oceanologi, namun ia pasti tahu mengenai astronomi, di zaman sebelum ada GPS, begitulah cara kita mengarungi lautan tanpa tersesat dengan panduan bintang. Maka ia mendekati pelaut tua itu.”

“Saya minta maaf soal kemarin malam. Anda mungkin tidak banyak tahu mengenai oceanologi, namun berani taruhan Anda pasti tahu mengenai astronomi, yang kebetulan hobi saya juga. Coba lihat rasi bintang Beruang Besar disana!” kata Profesor.