Kisah Keluarga yang Gagal

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kisah Keluarga yang Gagal

Intisari-Online.com – Suatu ketika, Tom dan Alex, dua sahabat ini bertemu di sebuah kafe. Kata Tom, “Saya akan menceraikan istri saya.”

Kaget dengan maksud temannya, Alex bertanya, “Mengapa? Salah siapa itu?

Kata Tom, “Lima puluh persen dari kesalahan istri saya.”

“Kemudian yang lima puluh persen lagi?” tanya Alex.

Tom menjawab, “Itu adalah kesalahan ibunya!”

Seorang anak kecil sedang belajar di rumah. Ibunya sedang memasak di dapur. Anak itu bertanya, “Ibu, bisakah bercerai sebelum menikah?”

Kata Ibunya, “Tidak bisa.”

Anak itu melanjutkan, “Tapi, Bu, lihat buku ini. Berikut ini perceraian muncul sebelum menikah.” Sang Ibu memeriksa buku anaknya dan menjelaskan dengan senyum. Kata Ibu, “Tapi itu adalah kamus, sayang. Itu tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata.”

Perbedaan pendapat dan pandangan sering dialami ketika dua orang yang berbeda hidup bersama. Masalah dapat diselesaikan dengan mudah bila dilakukan diskusi yang bebas dan jujur dalam suasana cinta.

Sebaliknya, masalah kecil dapat tumbuh dan menjadi dimensi yang lebih besar ketika orang lain terlibat di dalamnya dan memperumit situasi. Banyak pertengkaran yang dimulai dari masalah kecil, lalu menyala, hingga mengarah ke kekerasan atau perceraian.

Kebahagiaan hanya jika ada kerja sama yang erat dan saling menghormati antara pasangan. Jika tidak, lebih baik setengah menjadi bagian yang pahit. Suami-istri harus memberikan dukungan hangat satu sama lain bahkan selama masa kekecewaan, kecacatan, ketidaknyamanan, penderitaan, penyakit, atau bencana. Perkawinan adalah sumber rahmat Tuhan. Pasangan dalam perkawinan berpartisipasi dalam tindakan penciptaan Tuhan. Sikap dan tindakan mereka harus saling melengkapi dan tidak bertentangan.

Cinta dalam perkawinan adalah karunia besar dari Tuhan. Ini harus aktif sepanjang tahun. Harus aktif, tetap, terus-menerus, dan sama kuatnya selama musim-musim yang berganti sampai saat terakhir kehidupan.