Find Us On Social Media :

Kisah Pria dan Keluarga yang Disakitinya

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 4 Februari 2016 | 18:30 WIB

Kisah Pria dan Keluarga yang Disakitinya

Intisari-Online.com – Seorang alkoholik tinggal di sebuah desa dengan istri dan anaknya. Ia sering berteriak dan memukuli istrinya setiap hari setelah sampai di rumah dalam keadaan sangat mabuk. Istri dan anaknya sangat takut akan kekejaman yang dilakukan oleh pria itu. Mereka diam-diam menderita dan tak berdaya.

Padaa suatu hari, pria itu membawa pulang sebungkus daging dan meminta istrinya untuk menyiapkan hidangan kesukaannya untuk makan malam. Kemudian ia pergi untuk menikmati minuman keras.

Sang istri sedang sibuk menyiapkan hidangan untuk makan malam ketika anak anjing peliharaan mereka diam-diam menyelinap ke dapur dan menggondol daging yang disiapkan. Istrinya marah dan memukul hewan itu dengan tongkat hingga mati. Takut menghadapi suaminya, ia memotong anak anjing itu menjadi potongan-potongan dan membuat hidangan dari daging anak anjing itu.

Anak mereka diam-diam menyaksikan apa yang terjadi. Ketika sang ayah yang mabuk kembali ke rumah untuk makan malam dan hendak memulai  makannya, anak itu mengalami dilema. Ia ingin mengungkapkan kebenaran tapi sangat takut akan konsekuensinya. Ia enggan membiarkan ayahnya makan daging anak anjing itu tanpa sadar.

Seperti halnya anak-anak, ia tidak bisa lagi menahan lidahnya, ia berkata dengan lantang, “Jika saya mengatakan yang sebenarnya, Papa akan menyalahkan Mama saya. Tapi, jika tidak mengatakan yang sebenarnya, Papa akan makan anjing saya!”

Mendengar kata-kata dari anaknya yang sangat lugu, pria itu sangat gusar. Ia menyadari bahwa kebiasaannya yang kasar telah menyebabkan situasi yang tidak menyenangkan ini. Ia memutuskan untuk menghentikan kebiasaan berbahaya ini dan meninggalkan alkohol selamanya. Ia memeluk anak dan istrinya dengan kasih sayang. Dengan air mata haru mereka, mereka pun berterima kasih kepada Tuhan atas berkat-Nya.

Pada tingkat rendah, alkohol bisa menjadi obat atau makanan, tetapi pada tingkat yang lebih tinggi sudah pasti menjadi racun, yang mendistorsi kepribadian, menghancurkan kehidupan rumah tangga, dan memulai kegiatan anti-sosial.