Find Us On Social Media :

Niat Baik bukan Alasan untuk Ketidaktahuan

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 27 Februari 2016 | 19:00 WIB

Niat Baik bukan Alasan untuk Ketidaktahuan

Intisari-Online.com – Sekali waktu, ada seorang pemilik kedai di sebuah kota. Dia memiliki seorang bartender yang bekerja keras, yang selalu berusaha untuk membantu dengan menciptakan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. Suatu hari yang panas, pemilik kedai ingin mandi di sungai terdekat. Jadi ia meninggalkan bartender bertugas sementara dia pergi. Bartender selalu bertanya-tanya mengapa sebagian besar pelanggan makan sedikit garam setelah minum minuman keras mereka. Tidak ingin menunjukkan ketidaktahuannya, ia tidak pernah peduli untuk bertanya kepada mereka mengapa mereka melakukan ini. Dia tidak tahu bahwa mereka makan garam untuk mengusir aftertaste dari minuman keras. Dia pikir, baik bila menmabahkan garam secukupnya.

Dia bertanya-tanya mengapa bar tidak menambahkan garam ke minuman keras mereka saja. Dia memutuskan bahwa jika ia melakukannya, bisnis ini akan mendapatkan keuntungan jauh lebih tinggi, dan pemilik kedai akan sangat senang. Jadi ia menambahkan garam untuk semua minuman keras!

Yang mengejutkan, ketika pelanggan datang ke kedai dan minum minuman keras yang asin, mereka segera memuntahkannya dan pergi ke kedai yang lain.

Ketika pemilik kembali dari sungai, ia menemukan kedai tanpa pelanggan, dan semua minuman keras hancur. Lalu ia pergi dan menceritakan kisah ini kepada temannya, seorang penasehat raja. penasihat mengatakan, "Hal yang bodoh, berharap bisa berbuat baik, tetapi sering tidak dapat membantu, dan justru membahayakan.”

Niat baik bukan alasan untuk kebodohan.