Find Us On Social Media :

Kisah Pangeran yang Mati di Tangan Musuh

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 28 Februari 2016 | 19:00 WIB

Kisah Pangeran yang Mati di Tangan Musuh

Intisari-Online.com – Alkisah, seorang kaisar memenangkan peperangan  dan menaklukkan bangsa tetangga satu per satu, memperluas kerajaannya setelah setiap kali perang usai.

Ia memiliki seorang anak laki-laki yang merupakan pewaris tahtanya. Kaisar ingin anaknya tumbuh sebagai pejuang  yang tak kenal takut dan menang perang untuk memperluas perbatasan kerajaannya. Ia mencoba untuk menanamkan ke bayi semangat pejuang yang gagah berani.

Setelah sebuah perang sukses, kaisar membawa anaknya bersama di atas kudanya ke medan perang. Ia berharap untuk membiasakan anaknya dengan bau darah segar yang memenuhi medan pertempuran. Mereka bisa melihat ratusan mayat prajurit terbaring mati atau sekarat. Saat ia melajukan kudanya tanda kemenangan, seorang prajurit sebuah negara yang dikalahkannya, menggunakan semua kekuatannya yang tersisa untuk menembakkan panahnya ke kaisar. Panah yang tak terduga ini menusuk jantung sang pangeran dan membunuhnya di tempat. Kaisar memeluk anak satu-satunya dan berteriak keras dengan pedih.

Sir Winston Churchill pernah mengatakan, “Dalam perang, tidak peduli siapa yang benar, tapi yang tersisa (tidak membunuh!”

Dalam perang 1861, pendukung Abraham Lincoln berharap bahwa Tuhan akan berada di pihak mereka. Lincoln menjawab, “Saya sama sekali tidak khawatir tentang itu. Tetapi kecemasan yang tetap dan doa saya adalah bahwa bangsa ini harus berada di sisi Tuhan.”