Berikan Lebih Banyak Perhatian pada Anak

K. Tatik Wardayati

Penulis

Berikan Lebih Banyak Perhatian pada Anak

Intisari-Online.com – Seorang guru di sebuah Sekolah Dasar bertanya kepada murid-muridnya, ingin menjadi apakah ketika mereka besar. Banyak jawaban yang diberikan oleh para muridnya, seperti dokter, insinyur, guru, pilot, astronot, sopir, bintang film, dll.

Salah satu murid memberi jawaban yang aneh. Ia menjawab, “Saya ingin menjadi televisi!”

Guru bertanya kepada anak yang menjawab dengan semangat itu, mengapa ia memiliki keinginan seperti itu. Murid itu mengatakan, dengan air mata mengalir dari matanya, “Tidak ada orang di rumah yang menonton saya atau peduli pada saya. Setiap orang duduk di sekitar televisi. Jika ada sesuatu yang salah dengan TV, mereka segera memberikan perhatian besar dan membuatnya menjadi benar.”

Guru yang sangat perhatian itu pun menemui ibu si anak itu dan membahas masalah tersebut. Sang ibu mengatakan, dengan sombongnya, “Suami saya adalah seorang pengusaha yang sangat sibuk. Ia tidak pernah memiliki waktu untuk mengurusi anak.”

“Tapi, bagaimana dengan Anda?” tanya sang guru kepada Ibu anak itu.

“Apa yang Anda ketahui tentang saya? Saya presiden klub perempuan dan kami memiliki beberapa kegiatan sosial yang penting dan komitmen. Saya harus menghadiri pertemuan kami setiap hari dan merencanakan kegiatan kami.” Guru itu sekarang mengetahui mengapa anak muridnya itu merasa kesepian dan ditinggalkan di rumah.

Seorang pengusaha yang sibuk, pergi jauh dari rumah setiap pagi dan kembali saat larut malam. Ketika ia di rumah, ia akan sibuk dengan komputernya meneruskan kegiatan bisnisnya. Ia tidak menemukan waktu untuk bersama anggota keluarganya. Setiap hari, sementara ia meninggalkan rumah, ia memberikan anaknya beberapa lembar uang sebagai uang saku. Anak itu menyimpan uangnya di celengan. Suatu hari, ketika sang ayah mengatakan selamat tinggal dengan tergesa-gesa dan mulai masuk ke mobilnya, anak itu memegang lengan ayahnya dan bertanya, “Ayah, berapa banyak uang yang dihasilkan dalam satu jam dari bisnis Ayah?” Meskipun terkejut, sang ayah pun memberikan perkiraan kasar dari penghasilannya. Lalu, anak itu mengambil celengannya, memecahkannya, dan menyerahkan isinya kepada ayahnya, “Ayah, ambil semua uang ini, dan sebagai gantinya, bermainlah dengan saya selama beberapa waktu!”

Martin David Buxbaum (1912 – 1991), editor Marriot “Table Talk”, mengatakan bahwa kebehasilan dalam pengasuhan tidak diukur oleh hadiah mahal dan fasilitas yang diberikan kepada anak, tapi ukuran keberhasilan nyata orang tua adalah cara anak-anak menggambarkan Anda, sebagai orangtuanya, ketika mereka berbicara dengan temannya.”

Dikatakan bahwa dalam membesarkan anak-anak, kita harus menghabiskan setengah dari banyaknya uang kita dan dua kali lebih banyak waktu kita. Jesse Jackson mengatakan, “Anak-anak membutuhkan kehadiran kita lebih dari hadiah kita.” H. Jackson Brown, Jr, mengatakan, “Selalu ciumlah selamat malam kepada anak-anak. Bahkan saat mereka sudah tidur.”