Find Us On Social Media :

Mengisi Hati dengan Kasih Tulus untuk Orang di Sekitar Kita

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 5 Maret 2016 | 18:15 WIB

Mengisi Hati dengan Kasih Tulus untuk Orang di Sekitar Kita

Intisari-Online.com – Di zaman kuno, siswa harus tinggal dengan guru mereka selama bertahun-tahun untuk pendidikan formal. Secara berkala, akan ada tes untuk mengevaluasi siswa dan menilai kemajuan mereka, dan kadang-kadang untuk mengajarkan mereka pelajaran hidup yang baru.

Pada suatu pagi, seorang Guru meminta tiga siswa untuk mengisi kamar mereka sampai penuh dengan suatu hal sebelum malam. Ia mengatakan akan memeriksa kamar mereka di malam hari dan mengumumkan hasil tes. Para siswa berpikir serius tentang tes itu dan pergi ke arah yang berbeda untuk mencari bahan yang cocok mengisi kamar mereka dengan penuh.

Salah satu dari mereka mencari ke mana-mana dan akhirnya mencapai tempat pembuangan kotoran. Ia mengumpulkan bahan limbah dari lubang dan mengisi kamarnya dengan bau busuk kotoran. Siswa kedua melihat tumpukan jerami untuk memberi makan sapi. Ia membawa jerami itu dan memenuhi ruangan kamarnya.

Siswa ketiga cukup bijaksana dan tetap tenang di kamarnya. Ketika guru hendak tiba, siswa ketiga menyalakan lilin dan menyalakan tongkat dupa dan menempatkannya di tengah ruangan dan menunggu kedatangan guru.

Guru bisa merasakan bau busuk dari kamar siswa yang pertama. Ia menutup hidungnya dan memintanya untuk membersihkan kamarnya dengan segera. Ia sampai ke kamar siswa kedua dan memintanya untuk membawa jerami kembali ke tempatnya untuk memberi makan ternak. Ia memasuki ruangan siswa ketiga dan penuh dengan sukacita menikmati lilin yang terang dan memenuhi ruangan gelap, serta aroma wangi dari dupa yang memperkaya suasana ruangan.

Kemudian, guru memanggil para siswanya untuk membicarakan komentarnya tentang tindakan mereka. Ia mengucapkan selamat kepada siswa ketiga atas interpretasi cerdasnya. Ia mengkritik siswa pertama karena eksekusinya merusak dan mencemari seluruh ruangan dengan bau busuk kotoran. Sementara siswa kedua, katanya, telah melakukan pekerjaan sia-sia dan egois karena mengambil makanan ternak yang penting bagi ternak mereka.

Hati kita dapat diisi dengan kejahatan seperti keegoisan, kebencian, kesombongan, iri hati, dan permusuhan. Kita harus mengisi hati kita dengan aroma halus dan cahaya yang cemerlang dari hati nurani yang bersih dan kasih yang tulus terhadap orang di sekitar kita.