Sebuah Lukisan Tanpa Harga

K. Tatik Wardayati

Penulis

Sebuah Lukisan Tanpa Harga

Intisari-Online.com – Seorang pria kaya memiliki gairah untuk mengumpulkan karya seni. Ia memiliki banyak koleksi lukisan indah dan mahal yang diciptakan oleh pelukis terkenal di dunia.

Banyak orang iri atas koleksinya yang tak ternilai harganya. Pria kaya ini memiliki seorang anak tunggal yang sangat ia cintai melebihi apapun. Istrinya meninggal saat melahirkan anaknya itu dan seorang perawat dimintai tolong untuk merawat anaknya itu sejak bayi. Sayangnya, anak tunggalnya mati muda. Pria kaya itu membuat lukisan anaknya sebagai sebuah harga yang dipertahankannya. Sebelum orang kaya itu meninggal, ia telah menyiapkan wasiat dan dipercayakannya pada pengacara setianya untuk dilaksanakannya.

Suatu hari, pengacara mengumumkan lelang harta pria kaya itu. Sebuah kerumunan besar berkumpul, ingin menawar lukisan terkenal dengan harga serendah mungkin. Pengacara mengumumkan bahwa sesuai kehendak, lukisan pertama yang diajukan tawarannya adalah lukisan anak orang kaya itu. Terjadi keheningan. Hanya satu orang, seorang wanita tua mengenakan pakaian lusuh maju untuk mengajukan penawaran untuk lukisan anak laki-laki. Ia adalah perawat anak itu yang merawatnya dari bayi dan ingin memiliki lukisan itu sebagai tanda kasih sayangnya kepada anak pria kaya itu. Karena ia sangat miskin, ia hanya bisa menawar dengan sejumlah kecil uang. Tapi karena tidak ada satu pun tawaran untuk jumlah yang lebih tinggi, ia dinyatakan sebagai pemenang lelang.

Kerumunan orang-orang mulai meminta untuk dibuka penawaran terhadap lukisan-lukisan mahal. Tapi kemudian, yang mengejutkan semua orang, pengacara menyatakan bahwa lelah telah berakhir. Ia kemudian membacakan penetapan rahasia atas kehendak orang kaya itu, “Siapapun yang maju dan menang dalam upaya memiliki lukisan anakku tercinta, dinyatakan sebagai pemilik sah dari semua harta saya.” Dengan demikian wanita miskin, yang sangat mencintai anak orang kaya itu menjadi ahli waris untuk seluruh harta orang kaya itu.