Find Us On Social Media :

Perahu yang Masih Terikat

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 18 Maret 2016 | 18:45 WIB

Perahu yang Masih Terikat

Intisari-Online.com – Sekelompok pemabuk mendayung perahu di sepanjang danau. Dalam perjalanan merak melihat toko  yang menjual minuman keras. Semakin gelap dan mereka semua sudah lelah.

Mereka memutuskan untuk memilih berhenti dan melanjutkan perjalanan setelah menikmati minuman. Mereka keluar dari perahi dan mengikat perahu dengan aman di sebuah pohon di tepi danau. Kemudian mereka memasuki toko minuman keras dan memesan minuman. Mereka mengisi perut mereka penuh dengan minuman keras dan kembali ke perahu mereka dengan langkah gontai.

Mereka naik ke perahu dan mendayung keras, sambil menyanyikan lagu dalam suasana mabuk. Jam bergulir. Saat matahari terbit, ketika mereka mulai sadar, mereka terkejut, ternyata mereka masih berada di dekat toko minuman keras. Mereka memeriksa perahu dan menemukan bahwa perahu itu pun masih terikat di pohon. Dalam keadaan mabuk, mereka lupa untuk melepaskan perahu. Tentu saja, perahu itu tidak bisa bergerak meskipun mereka mendayung sekeras mungkin semalam penuh.

Manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa. Maka setan pun memanfaatkan kecenderungan itu untuk menarik kita terhadap dosa lagi dan lagi. Keberanian dan tekad untuk menghapus akar penyebab dosa adalah cara terbaik untuk melarikan diri dari godaan. Membunuh laba-laba adalah cara paling pasti untuk menghindari jaring laba-laba. Dayung dapat memindahkan perahu hanya jika ikatan pada pohon rusak. Demikian seterusnya.