Penulis
Intisari-Online.com -Dalam sejarah Islam, terdapat banyak tokoh yang hidupnya layak diceritakan kembali.
Mereka adalah sosok-sosok yang keberaniannya membentuk dasar-dasar agama ini.
Salah satunya adalah kisah sahabat Nabi yang menginspirasi, Sa'ad bin Abi Waqqash.
Seorang pemanah ulung, seorang pejuang tanpa takut, dan seorang mubaligh yang gigih.
Kisahnya tidak hanya tentang keberanian, tetapi juga tentang keteguhan iman dan cinta yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW.
Dari pertempuran berdarah hingga penyebaran Islam yang damai, Sa'ad bin Abi Waqqash adalah saksi hidup dari kekuatan iman.
Kisahnya mengajarkan kita tentang pengorbanan, ketabahan, dan kekuatan hati yang tak tergoyahkan.
KisahSa'ad bin Abi Waqqash
Sebagai salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad SAW, Sa'ad bin Abi Waqqash mendapat kehormatan dengan jaminan surga dan memiliki peran penting dalam sejarah Islam.
Terkenal akan keahliannya dalam memanah, Sa'ad juga berkontribusi dalam penyebaran Islam ke China pada pertengahan abad ke-7.
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi di Bulan Ramadhan: Pingsan saat Sedang Puasa
Di usianya yang ke-17, Sa'ad menerima Islam, menjadi salah satu dari tujuh individu pertama yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Dengan keberanian yang tak tergoyahkan, ia membela Islam dan Nabi Muhammad SAW, bahkan ketika menghadapi penentangan dari ibunya sendiri.
Memeluk Islam
Lahir di Mekkah pada tahun 595 sebagai anggota Bani Zuhrah, Sa'ad bin Abi Waqqash tumbuh dalam keluarga yang dihormati oleh suku Quraisy dan warga Mekkah.
Melalui pamannya Abdul Manaf, Sa'ad memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad SAW, yang ibunya, Aminah binti Wahhab, juga merupakan keponakan Abdul Manaf.
Pada usia muda 17 tahun, Sa'ad memutuskan untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dan memeluk Islam, meskipun menghadapi tentangan dari ibunya, Hamnah.
Hamnah sempat marah dan mengancam akan mogok makan hingga Sa'ad meninggalkan Islam.
Namun, Sa'ad tetap teguh pada keyakinannya, dan akhirnya ibunya pun menerima keputusannya.
Membela Islam
Setelah menjadi Muslim, Sa'ad bin Abi Waqqash ikut serta dalam berbagai pertempuran yang dihadapi umat Islam, menunjukkan keahliannya dalam memanah dan menjadi orang pertama yang melukai musuh dengan anak panah dalam Islam.
Dia juga mengalami luka pertama dalam Islam karena anak panah.
Baca Juga: Punya Kedudukan Mulia, Inilah 6 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Syaban
Keahliannya ini membuatnya selalu setia mendampingi Nabi Muhammad SAW dalam mempertahankan Islam.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632, Sa'ad terus berjuang dalam nama Islam, termasuk berperan penting dalam penaklukan Kekaisaran Sasaniyah di Persia dan membuka jalan bagi penyebaran Islam di wilayah tersebut.
Di bawah pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, Sa'ad diangkat menjadi panglima perang dan terlibat dalam ekspansi wilayah Khulafaur Rasyidin serta dakwah Islam.
Sa'ad juga dikenang sebagai sahabat Nabi yang membawa Islam ke China.
Pada tahun 651, ia dikatakan telah menyebarkan Islam di bawah pemerintahan Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang.
Kehadiran Masjid Agung Huasisheng atau Masjid Sa'ad bin Abi Waqqash di Guangzhou, yang diakui oleh suku Muslim Hui di China, menandai sebagai salah satu masjid tertua di China.
Wafat
Sa'ad bin Abi Waqqash berpulang pada tahun 674 di kediamannya di Atiq, dekat Kota Madinah.
Ada riwayat yang menyatakan bahwa ia meninggal karena diracun dan dimakamkan di pemakaman Baqi, tempat peristirahatan terakhir banyak sahabat Nabi Muhammad SAW.
Kisah Sa'ad bin Abi Waqqash adalah warisan yang akan terus menginspirasi generasi demi generasi.
Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah sahabat Nabi yang menginspirasi ini untuk menjalani hidup yang lebih bermakna dan beriman.