Penulis
Intisari-Online.com - Masalah kecukupan gizi masih menjadi momok di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak. Data Riskesdas tahun 2010 menunjunkkan, satu dari tiga anak Indonesia mengalami stunted (kekurangan gizi yang mengakibatkan tubuh pendek). Sebaliknya, satu dari enam anak malah mengalami kelebihan berat badan (overweight).
Dari sudut budaya, sebenarnya hal ini sangat terkait dengan kebiasaan atau pola makan yang baik (good eating habit) di level keluarga. Kecukupan asupan gizi bagi anak bisa didapat dari pola makan yang diterapkan dalam keluarga. Asupan gizi yang mencakup vitamin dan mineral, selain bisa diperoleh dari makanan utama, juga bisa diperoleh dari camilan sehat.
Nah, mengingat anak usia sekolah akrab dengan kebiasaan jajan atau ngemil di antara jam makan, perlu cara pintar untuk meluruskan pilihan camilan yang sehat untuk mereka. Kandungan zat gizi pada camilan/jajanan bervariasi, tergantung dari jenisnya. Sayangnya, kebanyakan jajanan hanya mengandung unsur karbohidrat. Hanya sedikit saja jajanan yang mengandung protein, vitamin dan mineral. Oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian pada pemenuhan gizi anak, Indofood Nutrition meluncurkan produk camilan sehat, GoVit.
Anastasia Damayanti, Head of Marketing Nutrition & Special Foods, Indofood CBP, menuturkan GoVit dapat membantu mengatasi kekurangan gizi anak. Sebagai camilan sehat dan bergizi, GoVit dapat menjadi pilihan tepat para ibu dalam memberikan penganan untuk anaknya.
“Hal ini sangat penting karena anak dalam usia tumbuh kembang memerlukan gizi yang baik untuk menunjang aktivitasnya. Pola makan sehat dengan memilih camilan sehat perluu dikenalkan sedini mungkin agar status gizi anak menjadi lebih baik,” kata Anastasia.
Budaya jajan memang sudah menjadi bagian dari keseharian hampir semua kelompok usia, terutama anak-anak. Bila pilihan jatuh pada camilan yang tidak sehat, dapat berpotensi menjadikan status anak kekurangan gizi yang akan mengakibatkan tubuhb pendek. Selain itu, bila kelebihan gizi akan mengakibatkan kegemukan.
Prof. Hardiansyah, Ketua Pergizi Pangan Indonesia, menegaskan, pola makan yang tidak sehat memiliki kontribusi besar terhadap status gizi anak. “Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki kondisi double burden yang tinggi dibandingkan dengan negara lainnya,” papar dia. Hal ini tercermin pada kondisi gizi anak di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2010 di atas.
Pemilihan camilan sehat dapat membantu orang tua membentuk good eating habit pada anak dan keluarga. Dengan begitu, status gizi anak tercukupi sehingga tidak mengalami kekurangan dan kelebihan gizi. Orang tua sebaiknya memastikan anak dan keluarganya memiliki kebutuhan vitamin dan mineral yang cukup, sehingga anak tumbuh sehat dan status psikologisnya menjadi baik.
Dengan kandungan 11 vitamin dan 4 mineral penting serta rendah kalori, GoVit dapat menjadi pilihan sehat.