Kripik Pedas yang Siap Mendunia

Verena Gabriella

Penulis

Kripik Pedas yang Siap Mendunia

Intisari-Online.com -Sebagian besar pecinta pedas di Indonesia tentu sudah sering mendengar nama keripik pedas satu ini. Ya, Maicih namanya. Makanan ringan dengan 338.373 pengikut di Twitter ini ternyata sudah siap menjadi terkenal di negara-negara asing. Maicih telah melakukan ekspor ke Singapura dan telah dikenal baik di sana.

Meski baru 3 tahun dijalani, namun bisnis keripik pedas yang dipimpin Reza Nurhilman (26) dengan dukungan Wardour dan Oxford ini telah mencapai omzet Rp4 miliar per bulan dan sudah tersohor kualitas serta produknya.

1 September 2013 menjadi hari yang bersejarah bagi Spicy Granny, nama luar untuk Maicih. Reza yang dikenal dengan nama AXL akan melakukan ekspor Spicy Granny ke beberapa negara yang menjadi eksportir terbesar di dunia saat ini seperti Uni Eropa, Cina, Amerika, Jepang, dan Korea Selatan. Maicih membawa nama barunya sebagai Spicy Granny untuk bersaing dengan produk berskala dunia lainnya.

CEO Wardour and Oxford, Wempy Dyocta Koto mengungkapkan bahwa ia merespon positif keteguhan dan komitmen AXL untuk membawa produk lokal dari Bandung menjadi go internasional. Spicy Granny akan segera memasuki supermarket terbesar di Singapura seperti NTUC Fairprice, Cold Storage dan Jasons Market Place. AXL mendapat dukungan dan pujian dari Presiden SBY karena pengusaha ini memulai bisnisnya dari nol sampai menjadi sebuah kerajaan keripik pedas.

Menurut AXL, Maicih si keripik pedas ini diubah namanya menjadi Spicy Granny dengan dua alasan yaitu ikon nenek atau granny yang memiliki seni masak kripik, sedangkan spicynya karena Maicih memiliki rempah yang unik dan level-level pedasnya yang sangat terkenal.

Nama Spicy Granny mencerminkan Maicih yang sesungguhnya dan nama ini dianggap lebih mudah dikenal untuk pasar luar negeri. AXL berharap produk tradisional Indonesia tak kalah bersaing dengan produk lain secara global. Para agen Spicy Granny sudah mulai tersebar, selain di Singapura, juga sudah ada di San Francisco, Sydney, menyusul Kuala Lumpur dan Bangkok.