Penulis
Intisari-Online.com -Apakah Anda tahu bahwa Yogyakarta memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia?
Kota ini tidak hanya menjadi ibu kota sementara, tetapi juga menjadi saksi dari berbagai peristiwa heroik yang dilakukan oleh rakyat Indonesia.
Artikel ini akan menjelaskan peristiwa heroik di Yogyakarta dalam mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Anda akan mengetahui bagaimana rakyat Yogyakarta berani melawan Jepang, merebut kekuasaan, dan mengibarkan bendera Merah putih.
Anda juga akan mengetahui siapa saja tokoh-tokoh yang berjasa dalam peristiwa ini, dan apa dampaknya bagi Indonesia.
Jangan lewatkan artikel ini, karena Anda akan belajar banyak tentang sejarah bangsa Anda.
Pengambilalihan Kekuasaan dari Jepang di Yogyakarta
Pada 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka setelah proklamasi kemerdekaan disampaikan oleh Soekarno di Jakarta.
Akan tetapi, pihak pemerintah militer Jepang di Yogyakarta tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.
Malahan, Jepang mengklaim bahwa mereka diberi kuasa oleh Sekutu untuk menjaga ketenangan dan ketertiban umum sampai tentara pendudukan (Inggris dan Australia) tiba.
Baca Juga: Mengapa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Dianggap Pula Sebagai Hari Lahir Bangsa Indonesia?
Kemudian, pihak pemerintah militer Jepang di Yogyakarta membubarkan Peta dan Heiho serta mengambil senjatanya, untuk mencegah adanya pemberontakan.
Jepang juga tetap mengendalikan perusahaan-perusahaan dan memberi perintah, seakan-akan masih berkuasa.
Rakyat Yogyakarta tentu tidak menerima sikap Jepang, dan memutuskan untuk melakukan pemberontakan.
Inilah yang menjadi latar belakang pengambilalihan kekuasaan Jepang di Yogyakarta.
Selanjutnya, melansir Kompas.com,perebutan kekuasaan dimulai pada 21 September 1945, ditandai dengan peristiwa penurunan bendera Jepang dan penaikan bendera Merah putih di gedung Tjokan Kantai (sekarang Gedung Agung).
Peristiwa ini membuat pemerintah Jepang menjadi resah, apalagi ada dukungan dari PI (Polisi Istimewa).
Tindakan selanjutnya adalah aksi mogok yang dilakukan oleh pegawai di Yogyakarta pada tanggal 26 September 1945, khususnya mereka yang bekerja di instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang dikuasai Jepang.
Jepang terpaksa menyerahkan semua kantor yang mereka pegang kepada orang Indonesia.
Sehari kemudian, KNI Daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa kekuasaan daerah sudah dipegang oleh pemerintah Indonesia.
Lalu, pada 5 Oktober 1945, Gedung Cokan Kantai yang dipegang oleh Jepang berhasil direbut dan dijadikan kantor Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID).
Setelah merebut gedung Cokan Kantai, masyarakat Yogyakarta berkeinginan untuk merebut senjata dan markas Osha Butai di Kotabaru.
Rakyat dan para pemuda menyerbu markas Osha Butai di Kotabaru dan melakukan serangan pada 7 Oktober 1945 sekitar pukul 03.00.
Terjadilah pertempuran antara rakyat, pemuda, dan tentara Jepang di Yogyakarta yang dikenal sebagai Peristiwa Penyerbuan Kotabaru.
Masih di hari yang sama, tepatnya pada pukul 10.00, markas Jepang di Kotabaru resmi diserahkan ke tangan rakyat Yogyakarta.
Dalam pertempuran ini, pihak Indonesia harus kehilangan sebanyak 21 orang dan 32 luka-luka, sementara di pihak Jepang ada sembilan orang tewas dan 15 luka-luka.
Meski memakan banyak korban jiwa, Yogyakarta pada akhirnya dapat diambil alih di bawah kekuasaan RI.
Demikianlah artikel ini mengenai peristiwa heroik di Yogyakarta dalam mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan dan inspirasi tentang semangat juang dan patriotisme rakyat Indonesia.
Baca Juga: Makna Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bagi Bangsa Indonesia