Find Us On Social Media :

Saat Jawa-Islam Dan Tionghoa Bersatu, Inilah Grebeg Sudiro Perayaan Warisan Keraton Solo Untuk Sambut Imlek

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 10 Februari 2024 | 15:31 WIB

Saat Jawa-Islam Dan Tionghoa Bersatu, Inilah Grebeg Sudiro Perayaan warisan Keraton Solo Menyambut Hari Raya Imlek

Intisari-Online.com - Kota Solo kembali menggelar Grebeg Sudiro dalam rangka menyambut Hari Raya Imlek 2024.

Tahun ini, Grebeg Sudiro dimulai pada 4 Februari 2024.

Dalam perayaan ini akan mempertunjukkan iring-iringan kesenian di sepanjang rute jalan yang dilalui.

Rute Grebeg Sudiro ini dimulai dari Bundaran Pasar Gede ke utara menuju Jalan Jenderal Sudirman.

Lalu lewat Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan RE Martadinata, Jalan Cut Nyak Dien, Jalan Ir Juanda, Jalan Urip Sumoharjo, dan kembali ke Pasar Gede.

Meski Grebeg Sudiro digelar untuk menyambut Tahun Baru Imlek, pertunjukan yang ditampilkan tidak hanya budaya Tiongkok melainkan juga budaya Nusantara.

Mengutip laman surakarta.go.id, Grebeg Sudiro berasal dari pengembangan tradisi Buk Teko yang berlangsung di Kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Kampung Balong merupakan permukiman pertama yang dihuni oleh warga keturunan Tionghoa di Kota Solo.

Buk Teko berasal dari istilah setempat yaitu Buk berupa tempat duduk dari semen di tepi jembatan atau di depan rumah, dan Teko yang bermakna poci, tempat air, atau tempat teh.

Dimulai pada tahun 2017, warga di Kampung Balong mencetuskan ide untuk mengembangkan dan memelihara tradisi menjelang Imlek yang sudah berlangsung sejak masa Paku Buwono X berkuasa tersebut.

Istilah Grebeg Sudiro juga memiliki arti tersendiri.

Adapun nama Grebeg Sudiro diambil dari istilah Grebeg atau gumrebeg yang artinya riuh atau keramain.