Penulis
Intisari-online.com - Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan sejarah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan Indonesia adalah masuknya agama Hindu-Buddha sejak awal masehi.
lalu apa hubungan antara masuknya agama Hindu-Budha dengan perkembangan ekonomi di Indonesia ?
Agama Hindu-Buddha datang ke Indonesia melalui jalur perdagangan dan kontak budaya dengan India, Tiongkok, dan Timur Tengah.
Agama Hindu-Buddha membawa pengaruh yang signifikan di berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi.
Mata Pencaharian
Masuknya agama Hindu-Buddha memperkaya mata pencaharian masyarakat Indonesia pada masa itu.
Selain sebagai petani, nelayan, dan pengrajin, masyarakat Indonesia juga menjadi pegawai kerajaan, pedagang, dan pendeta.
Mereka juga belajar ilmu-ilmu seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan sastra dari India dan Tiongkok.
Beberapa profesi yang berkembang pada masa Hindu-Buddha antara lain:
1. Nelayan: Nelayan pada masa Hindu-Buddha terbagi menjadi dua kelompok, yaitu nelayan pesisir yang mencari ikan dan mengangkut barang di laut bebas, dan nelayan muara yang berprofesi sebagai tukang tambang atau satang yang mengantar orang menyeberangi sungai.
2. Tukang tambang: Tukang tambang adalah profesi yang banyak ditemukan di sepanjang aliran sungai, seperti Sungai Brantas dan Bengawan Solo.
Mereka menggunakan rakitan bambu yang didayung untuk mengangkut penumpang dan barang antardesa, kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi.
Baca Juga: 25 Pertanyaan Seputar Isra Miraj untuk 2024, Lengkap dengan Jawaban
3. Pedagang: Pedagang adalah profesi yang sangat penting dalam hubungan dagang antara Indonesia dengan India, Tiongkok, dan Timur Tengah.
Pedagang Indonesia menjual berbagai komoditas, seperti rempah-rempah, emas, perak, mutiara, kain, dan kerajinan.
Pedagang Indonesia juga membeli barang-barang dari luar, seperti sutra, porselen, kaca, logam, dan barang seni.
Perdagangan
Perdagangan adalah salah satu aktivitas ekonomi utama pada masa Hindu-Buddha. Perdagangan tidak hanya berlangsung di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Indonesia memiliki posisi strategis sebagai jalur pelayaran dan perdagangan antara Asia dan Eropa.
Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti rempah-rempah, emas, perak, mutiara, dan kayu.
Hal ini membuat Indonesia menjadi tujuan utama para pedagang dari berbagai negara.
Perdagangan internasional pada masa Hindu-Buddha melibatkan beberapa kerajaan besar, seperti Sriwijaya, Majapahit, Mataram, dan Malaka.
Kerajaan-kerajaan ini menguasai jalur perdagangan maritim dan mengenakan pajak atau upeti kepada para pedagang yang melintasi wilayahnya.
Kerajaan-kerajaan ini juga menjalin hubungan diplomatik dan aliansi dengan negara-negara lain, seperti India, Tiongkok, Arab, Persia, dan Eropa.
Perdagangan internasional pada masa Hindu-Buddha juga membawa dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Dampak positifnya antara lain:
Baca Juga: Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara
- Meningkatkan perekonomian dan kemakmuran Indonesia.
- Mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya Indonesia.
- Memperluas cakrawala dan wawasan masyarakat Indonesia tentang dunia luar.
- Mempertebal toleransi dan kerukunan antaragama dan antarbudaya di Indonesia.
Dampak negatifnya antara lain:
- Menimbulkan persaingan dan konflik antara kerajaan-kerajaan di Indonesia.
- Menyebabkan eksploitasi dan penjajahan oleh bangsa-bangsa asing, terutama Eropa.
- Menyebarkan penyakit dan bencana yang berasal dari luar negeri.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan ekonomi di Indonesia.
Agama Hindu-Buddha mempengaruhi mata pencaharian dan perdagangan masyarakat Indonesia pada masa itu.
Agama Hindu-Buddha juga membawa dampak positif dan negatif bagi Indonesia, baik di bidang ekonomi maupun bidang lainnya.
Demikian, hubungan antara masuknya agama Hindu-Budha dengan perkembangan ekonomi di Indonesia ?