Penulis
Intisari-online.com - Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.
Lalu, bagaimana sejarah Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia?
Bahasa ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik, yang berkaitan erat dengan perkembangan bangsa Indonesia dari masa ke masa.
Salah satu hal yang paling penting dalam sejarah bahasa Indonesia adalah hubungannya dengan bahasa Melayu, yang menjadi dasar dan sumber utama bagi bahasa Indonesia.
Bahasa Melayu adalah salah satu bahasa Austronesia yang tersebar luas di Nusantara, khususnya di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.
Bahasa Melayu memiliki sejarah yang kaya dan beragam, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kontak dengan bangsa-bangsa asing, perdagangan, agama, politik, dan budaya.
Bahasa Melayu juga memiliki banyak variasi dan dialek, yang mencerminkan keragaman masyarakat yang menggunakannya.
Sejak zaman kuno, bahasa Melayu telah menjadi bahasa perantara atau lingua franca di Nusantara, yang digunakan untuk berkomunikasi antara berbagai kelompok etnis dan budaya.
Bahasa Melayu juga menjadi bahasa kebudayaan, khususnya pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa sastra dan agama Buddha.
Bahasa Melayu juga menjadi bahasa administrasi dan diplomasi, yang digunakan oleh berbagai kerajaan dan kesultanan di Nusantara, seperti Kerajaan Majapahit, Kesultanan Malaka, Kesultanan Aceh, dan Kesultanan Johor.
Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu tetap bertahan sebagai bahasa perantara di antara penduduk pribumi, yang berbeda-beda bahasa daerahnya.
Baca Juga: Mengapa Peristiwa Sumpah Pemuda Penting Dalam Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia?
Bahasa Melayu juga menjadi bahasa pengantar di sekolah-sekolah dasar yang didirikan oleh pemerintah kolonial, yang bertujuan untuk mengajarkan keterampilan dasar kepada anak-anak pribumi.
Pemerintah kolonial memilih bahasa Melayu Riau sebagai bahasa Melayu standar, yang dianggap sebagai bahasa Melayu yang paling murni dan baku.
Bahasa Melayu Riau juga menjadi bahasa resmi Balai Pustaka, lembaga penerbitan yang didirikan oleh pemerintah kolonial untuk mengawasi dan mengatur karya-karya sastra pribumi.
Pada awal abad ke-20, muncul gerakan nasionalisme di kalangan pemuda-pemudi pribumi, yang menuntut kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Gerakan ini juga menimbulkan kesadaran akan pentingnya memiliki bahasa persatuan yang dapat
menyatukan seluruh bangsa Indonesia. Bahasa Melayu menjadi pilihan yang paling tepat, karena sudah dikenal dan dipahami oleh banyak orang di Nusantara.
Namun, bahasa Melayu juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan bangsa Indonesia, yang berbeda dengan bangsa Melayu di Semenanjung Malaya.
Pada tahun 1928, diadakan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta, yang dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari seluruh Nusantara.
Pada kongres ini, diambil keputusan yang bersejarah, yaitu Sumpah Pemuda, yang berisi tiga butir sumpah, yaitu:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Baca Juga: Bukti Pada Masa Pemerintahan Raja Asmawarman Wilayah Kekuasaan Kerajaan Kutai Diperluas
Sumpah Pemuda ini menegaskan komitmen para pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dengan mengangkat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang disempurnakan dan dikembangkan sesuai dengan keadaan dan kepentingan bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia juga mengadopsi banyak kosakata dan ungkapan dari bahasa-bahasa daerah di Indonesia, serta bahasa-bahasa asing yang berpengaruh, seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Arab, bahasa Sanskerta, bahasa Belanda, bahasa Inggris, dan bahasa Cina.
Pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Pada saat yang sama, bahasa Indonesia juga diresmikan sebagai bahasa negara dan bahasa resmi Republik Indonesia.
Bahasa Indonesia menjadi salah satu simbol dan alat perjuangan bangsa Indonesia, yang menggambarkan semangat persatuan dan kebangsaan.
Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti politik, hukum, pendidikan, ilmu pengetahuan, seni, budaya, dan media massa.
Sejak kemerdekaan hingga sekarang, bahasa Indonesia terus berkembang dan berubah, seiring dengan dinamika dan kemajuan bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia juga terus berinteraksi dan beradaptasi dengan bahasa-bahasa lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang dihormati dan diakui di dunia internasional, sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN dan salah satu bahasa kerja PBB.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup dan dinamis, yang mencerminkan identitas dan karakter bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya dan indah, yang menampung berbagai ragam dan gaya bahasa, dari yang formal hingga yang santai, dari yang baku hingga yang nonbaku, dari yang serius hingga yang humoris.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kita cintai dan banggakan, yang menjadi warisan dan tanggung jawab kita bersama, untuk terus dilestarikan dan dikembangkan.
Demikianlah, sejarah Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia.