Penulis
Intisari-online.com - Kerajaan Mataram Hindu adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Pulau Jawa pada sekitar abad ke-8 hingga abad ke-11 Masehi.
Kerajaan ini bercorak Hindu-Buddha dan diperintah oleh dua dinasti yang berbeda, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.
Namun adabukti yang menunjukkan adanya toleransi antar umat beragama di Kerajaan Mataram Hindu.
Meskipun memiliki perbedaan agama, masyarakat Mataram Hindu tetap hidup rukun dan saling menghormati.
Hal ini menunjukkan adanya toleransi antar umat beragama di kerajaan ini. Berikut ini adalah beberapa bukti yang dapat membuktikan hal tersebut:
Perkawinan Beda Agama
Salah satu bukti adanya toleransi antar umat beragama di Kerajaan Mataram Hindu adalah adanya perkawinan beda agama antara Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya (Hindu) dan Pramodhawardhani dari Dinasti Syailendra (Buddha).
Perkawinan ini terjadi pada tahun 820 Masehi dan bertujuan untuk menyatukan kembali kerajaan yang sempat terpecah menjadi dua wilayah, yaitu Mataram Hindu di Jawa Tengah bagian utara dan Mataram Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.
Perkawinan ini juga membawa dampak positif bagi perkembangan kerajaan, karena wilayah Mataram Hindu dapat diperluas hingga mencapai Jawa Timur.
Pembangunan Candi-Candi
Bukti lain yang menunjukkan adanya toleransi antar umat beragama di Kerajaan Mataram Hindu adalah pembangunan candi-candi yang bercorak Hindu dan Buddha di berbagai tempat di wilayah kerajaan.
Candi-candi ini merupakan peninggalan sejarah yang masih dapat kita lihat hingga saat ini.
Beberapa contoh candi yang dibangun di masa Kerajaan Mataram Hindu adalah:
Baca Juga: Mengapa Selat Malaka Mempunyai Peranan Penting Pada Masa Kerajaan Sriwijaya
- Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra dan diresmikan oleh putrinya, Pramodhawardhani.
- Candi Prambanan, candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Balitung dari Dinasti Sanjaya dan didedikasikan untuk Trimurti, yaitu Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa.
- Candi Plaosan, candi yang merupakan wujud akulturasi budaya Hindu dan Buddha yang dibangun oleh Rakai Pikatan dan Pramodhawardhani sebagai tanda cinta mereka.
Keragaman Budaya
Bukti yang menunjukkan adanya toleransi antar umat beragama di Kerajaan Mataram Hindu juga dapat dilihat dari keragaman budaya yang ada di masyarakat kerajaan.
Masyarakat Mataram Hindu tidak hanya mengikuti ajaran agama Hindu dan Buddha, tetapi juga mempertahankan tradisi-tradisi lokal yang telah ada sebelumnya.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai seni, sastra, dan arsitektur yang menggabungkan unsur-unsur Hindu, Buddha, dan Jawa.
Beberapa contoh budaya yang mencerminkan toleransi antar umat beragama di Kerajaan Mataram Hindu adalah:
- Relief-relief di Candi Borobudur yang menggambarkan kisah-kisah dari kitab suci Buddha, yaitu Lalitawistara, Jataka, Awadana, dan Gandawyuha, serta kisah-kisah dari Ramayana dan Mahabharata yang berasal dari Hindu.
- Puisi-puisi dalam bahasa Jawa Kuno yang ditulis oleh para pujangga kerajaan, seperti Kakawin Arjunawiwaha, Kakawin Smaradahana, Kakawin Nagarakretagama, dan Kakawin Sutasoma, yang mengandung nilai-nilai moral dan spiritual dari Hindu dan Buddha.
- Bangunan-bangunan istana dan tempat ibadah yang menggunakan gaya arsitektur yang menggabungkan unsur-unsur Hindu, Buddha, dan Jawa, seperti atap berbentuk limasan, gapura berbentuk paduraksa, dan hiasan-hiasan berbentuk kala, makara, dan naga.
Dari bukti-bukti di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kerajaan Mataram Hindu telah memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap perbedaan agama.
Baca Juga: Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara
Hal ini merupakan salah satu keunggulan dan kekayaan budaya yang patut kita jaga dan teladani hingga saat ini.
Demikianlah, bukti yang menunjukkan adanya toleransi antar umat beragama di Kerajaan Mataram Hindu.