Find Us On Social Media :

Sajian Berbeda dari Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku

By Agus Surono, Sabtu, 31 Mei 2014 | 07:00 WIB

Sajian Berbeda dari Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku

Intisari-Online.com - Selain daging babi, banyak masakan Bali yang berbahan utama daging ayam. Salah satunya adalah nasi ayam khas Kedewatan, Ubud. Meski namanya nasi ayam, di dalamnya terdapat banyak lauk.Tentu saja, lauk-lauk tersebut berbahan dasar ayam. Cocok bagi penyuka masakan pedas.

Saat ini, Ubud menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Bali yang menampilkan kemampuannya bertahan dengan tradisi di antara laju modernisasi. Salah satu bukti lain kemampuan Ubud untuk mempertahankan tradisi adalah Restoran Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku, Ubud. Restoran ini didirikan Ibu Sang Ayu Mangku.

Ibu Mangku bisa disebut sebagai perintis nasi ayam di daerah Kedewatan, Ubud. la memulai berjualan sejak tahun 1970-an sebagai pedagang nasi keliling sebelum kemudian menetap di warungnya saat ini.

Nasi ayam Kedewatan Ibu Mangku menyajikan campuran beberapa masakan tradisional Bali. Sajiannya berupa aneka ragam masakan. Ayam goreng suwir adalah yang pertama. Kalau biasanya ayam suwir disajikan dalam bentuk ayam yang disayat tipis, ayam suwir di sini berukuran lebih besar. Bumbunya agak pedas karena menggunakan cabai merah besar.

Ayam suwir Ibu Mangku berpadu dengan ayam goreng bumbu biasa yang lebih kering dibandingkan dengan ayam suwir. Kalau ayam suwir terasa pedasnya, maka ayam goreng ini terasa gurihnya. Lauk lain dalam sajian ini adalah tum ayam.Tum ini terbuat dari campuran bongkot dan daging ayam yang dicincang. Memasaknya dengan cara dikukus setelah ke-duanya dicampur dan dibungkus daun pisang. Setelah masak ia mirip pepes.

Rasa dan aroma tum sedap karena terpengaruh daun pisang yang dipakai untuk membungkusnya. Masakan dengan warna kecokelatan ini juga terasa pedas. Ketika dikunyah, cincangan daging ayam dan bongkotnya terasa agak kasar tapi lembut.

Bagian lain dari nasi ayam Kedawetan Ibu Mangku adalah ayam goreng kering. Kalau dua jenis olahan ayam sebelumnya berupa daging, maka masakan yang ini lebih tepat disebut tulang goreng. Bagian yang digoreng memang leher ayam yang memang berisi sedikit daging. Karena digoreng sangat kering, bagian ini terasa seperti kerupuk ketika dikunyah.

Tak ketinggalan, masakan ayam goreng kering juga dilengkapi kacang goreng seperti masakan tradisional Bali pada umumnya. Sebagai pelengkap ada sayur dengan pilihan yang sering berganti. Kadang sayurnya berupa lawar nangka, kadang urap pakis, yang oleh orang Bali sering disebut jukut paku.

Lawar nangka terbuat atas daging nangka muda yang dirajang dengan campuran kacang panjang dan sedikit daging ayam. Dua jenis sayur ini terasa segar di antara lauk yang dominan pedas tersebut. Nasi ayam terasa semakin pedas lantaran pada masakan ini juga diberi sambal goreng yang hanya terbuat dari campuran irisan cabai kecil dan sedikit bawang goreng. Sambal yang terlihat sangat berminyak ini pedasnya amit-amit.

Kini banyak warung makan yang menjual masakan sejenis di Kedewatan. Tapi Ibu Mangku tetap memberikan sajian berbeda. Salah satunya adalah kondisi dan suasana warung yang bersahabat. Selain di Ubud, Ibu Mangku membuka cabang di Renon (Denpasar), Seminyak (Kuta, Badung), dan Sempidi (Badung). (Anton Muhajir/Wisata Jajan Bali 2010)

Nasi Ayam Kedewatan Ibu MangkuJln. Raya Kedewatan, Ubud, GianyarTelp.: 0361-974795Buka: Tiap hari pukul 08.00- 18.00WITATutup: Hari raya Nyepi, Galungan, dan Kuningan.

Warung PojokSudut Jln. By Pass Ngurah Rai dan Jln. Danau Tondano, Sanur, Denpasar.Telp.: 0361-287397Buka: Tiap hari pukul 10.00- 22.00 WITATutup: Hari raya Nyepi, Galungan, dan Kuningan.