Intisari-Online.com - Ada yang tak biasa ketika menyantap menu Ayam Karang Menanci di RM Panderasa Pekalongan. Daging ayamnya begitu empuk, dengan bumbu kaya rempah yang meresap sampai ke tulang. Ras manis terasa pas berpadu dengan sedikit rasa pedas dan gurih.
Ayam Karang Menanci merupakan olahan khas Pekalongan yang sudah hampir punah. RM Panderasa mencoba membangkitkan kembali sebagai bagian dari kekayaan kuliner Nusantara.
"Resep ini saya dapatkan turun temurun, dan dari beberapa saudara saya. Kayaknya hanya saya yang paling pas meracik resep yang akhirnya menjadi sajian ayam karang menanci ini", demikian tutur Ibu Martha, pemilik resep yang masih terjun langsung memasak di rumah makan ini setiap harinya.
Konon awalnya resep Ayam Karang Menanci ini merupakan paduan dari masakan dengan cita rasa Arab dan India yang dibawa para pedagang asal dua kawasan tersebut ke Pekalongan. Masakan ini lalu diselaraskan dengan bumbu-bumbu yang tersedia di Pekalongan.
"Ayam Karang Menanci ini memang dimasak dengan aneka rempah-rempah sehingga menghasilkan cita rasa istimewa. Tidak cuma enak, ayam karang menanci ini juga dapat menghangatkan dan meningkatkan vitalitas tubuh!" Begitu promosi Ibu Martha.
Memang, butuh waktu semalaman untuk memasak sajian ini. Mulai dari proses pembumbuan, diungkep, sampai memasaknya yang masih menggunakan kayu bakar. Dengan proses selama itu wajar saja jika bumbunya begitu meresap sampai ke tulang.
Farah Rachman, pengelola RM Panderasa yang juga putri dari Ibu Martha, berharap bahwa Ayam Karang Menanci ini kelak dapat menjadi salah satu ikon kuliner kota Pekalongan selain Soto Tauto atau Nasi Megono yang sudah lebih dahulu kesohor.
"Ke depan kami juga akan mengembangkan Ayam Karang Menanci sebagai sebuah oleh-oleh kuliner khas Pekalongan dengan membuat kemasan khusus, sehingga semakin banyak orang yang dapat menikmatinya." (banyumurti.net)
RM Panderasa Jln.Imam Bonjol 47 PekalonganTelp: 0285 423763