Find Us On Social Media :

Es Krim Kelapa di Tengah Pasar Chatuchak

By Agus Surono, Sabtu, 19 Juli 2014 | 08:00 WIB

Es Krim Kelapa di Tengah Pasar Chatuchak

Intisari-Online.com - Ketika berkunjung ke Bangkok, banyak yang menyarankan untuk mencicipi enaknya Tom Yam Goong dan Mango Sticky Rice alias ketan mangga. Kedua menu itu memang bisa dibilang ikon kota Bangkok. Atau malah Thailand.

Tapi, tak ada salahnya kita mencoba makanan khas lainnya. Yang tentu saja juga enak.

Kalau ingin menjajal aneka makanan nikmat di Bangkok, pasar akhir pekan Chatuchak bisa jadi tempat yang tepat. Bukan hanya menjual berbagai barang dan cendera mata saja, tapi pasar ini juga jadi surganya makanan. Tom yam dan mango sticky rice pasti ada. Namun ada menu lainnya.

Soalnya, pasar akhir pekan ini memiliki semacam food court tenda dadakan yang menyediakan aneka seafood, buah-buahan potong, sate telur, thai tea, jus segar, kentang goreng, camilan khas Jepang, takoyaki, bubur mutiara, sampai es krim kelapa yang segar. 

Namun ada syaratnya. Kita harus bersedia "ngubek-ubek" pasar ini sampai ke dalam-dalamnya. Untuk menangkal hawa panas Pasar Chatucak, cobalah es krim rasa kelapa yang ternyata sangat unik.

Wujudnya mirip dengan es dung-dung yang dijual di Jakarta. Namun kalau es dung-dung ini disajikan dalam cone atau roti, es krim kelapa ini disajikan langsung dalam batok kelapa yang sudah dibelah dua. Batok ini berfungsi sebagai mangkuk es krimnya, sekaligus sebagai wadah untuk meletakkan aneka topping tambahan. 

Sebagai pelengkapnya, sang penjual pun menawarkan tambahan tiga jenis topping berbeda untuk ditaburkan di atas esnya. Di atas gerobaknya, sang penjual sudah menata beberapa mangkuk dengan aneka isian yang berwarna-warni, misalnya nata de coco, kacang merah, manisan mangga, ketan, kismis, meses, kacang tanah goreng, dan kolang-kaling. Untuk satu porsinya, kita bisa mendapatkan tiga jenis topping yang berbeda.

Tak sabar rasanya untuk mencicipi es krim ini. Saat masuk ke dalam mulut, yang tercecap pertama kali adalah halusnya tekstur es krim ini. Es yang lumer di dalam mulut pun membuat rasa kelapa yang pekat pun langsung memenuhi rongga mulut. Enak dan segar. Rasa kelapa ini berasal dari campuran santan kelapa, kelapa parut, dan fresh cream

Namun, ada rasa lain yang tercecap di dalamnya. Sesaat terasa seperti wangi bunga. Entah mungkin sang penjual menambahkan air bunga ke dalam adonan es-nya. Yang jelas, aroma bunga ini sukses membuat rasa santan kelapa tidak terlalu eneg.

Selain rasa kelapa, tambahan topping di atas es memberikan sensasi kenikmatan rasa lainnya. Paduan tekstur es yang lembut, dengan aneka topping yang kenyal dan crunchy akan semakin memanjakan lidah kita. Sebenarnya, kita tak hanya akan mendapatkan tiga topping saja, tapi empat. Kok bisa? Satu topping lagi akan kita dapatkan dari si batok kelapa.

Batok kelapa yang dipakai sebagai mangkuk es krim kelapa ini ternyata bukan batok biasa. Batok ini masih memiliki daging kelapa muda yang empuk dan berair. Seketika daging buah kelapa muda yang berair ini pun bisa membilas semua sisa-sisa es krim yang masih memenuhi lidah. 

Setelah menikmati es krim kelapa yang segar ini, tubuh pun kembali segar dan siap menjelajah Chatuchak lagi sambil memborong beberapa cendera mata.(Kompas.com/Christina Andhika Setyanti)