Find Us On Social Media :

Bagaimana Rasanya Mati?

By Agus Surono, Kamis, 4 September 2014 | 20:15 WIB

Bagaimana Rasanya Mati?

Intisari-Online.com - Kita semua pasti bertanya-tanya, bagaimana sih rasanya mati?

Sekarang ada sebuah permainan yang mengaku dapat memenuhi rasa keingintahuan kita ini, tanpa harus benar-benar meninggal. La, iya to. Bagaimana mau merasakan sebuah kematian jika akhirnya kita mati?

Nama permainan itu adalah Samadhi - 4D Experience of Death. Rencananya akan dibuka di Shanghai, Cina, pada September 2014 ini. Peserta diundang untuk bersaing dalam sebuah permainan menantang mengelak dari kematian. Mereka yang kalah langsung dikremasi.

Jangan takut duluan. Ini hanyalah permainan. Jadi dikremasi di sini hanyalah sebuah proses simulasi ritual kematian. Jenazah dibawa ke ruang pembakaran. Di dalam ruang pembakaran ini udara panas dan proyeksi cahaya digunakan untuk menciptakan pengalaman dibakar. Setelah dikremasi, peserta yang kalah ini akan menuju sebuah kapsul seperti rahim. Anda pun seakan lahir kembali.

Pemenangnya?

"Ia juga akan mati tentunya," kata salah satu pendiri permainan ini, Ding Rui. Alasannya, dalam kehidupan nyata pun setiap orang akan mati, seberapa hebat ia bertahan hidup.

Ding menciptakan permainan ini bersama koleganya, Huang Wei-ping. Mereka berdua melakukan penelitian, menelisik proses kremasi. Mereka berkunjung ke krematorium dan mencoba berbaring di tempat ketika mayat dibakar. Tentu api tidak dinyalakan. Bila nyala, tentu tak akan ada permainan itu.

Operator krematorium agak gugup ketika memasukkan Huang. Soalnya ia tidak pernah memasukkan tubuh ke dalam dan menariknya kembali. Apa yang sudah masuk, ya tak akan kembali.

"Benar-benar panas di dalam. Saya tidak bisa bernapas dan rasanya seperti hidup mau berakhir," kata Huang.

Apa yang membuat Huang tertarik menciptakan permainan berkaitan dengan kematian? "Cina membuat saya kaya, tapi tidak mengajarkan saya hidup dengan bergelimang harta. Saya seperti tersesat," katanya.

Jika tertarik dengan permainan ini, silakan datang ke 101-104, Building 2, Gongyi Xintiandi, 105 West PuYu Road, Huangpu District, Shanghai. Tiket sekitar Rp400 ribu. (CNN)