Penulis
Intisari-Online.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang melatih sebanyak 90 sopir taksi terkait pengetahuan akan pariwisata Kota Semarang. Secara tidak langsung, para sopir taksi di Semarang dilatih jadi pemandu wisata dan dianggap sebagai ujung tombak pariwisata.Pasalnya, para wisatawan yang naik taksi pasti akan bertanya tentang obyek wisata Kota Semarang, tempat hiburan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, mereka juga harus "menjual" Semarang. Kepala Bidang Pengembangan Industri Wisata, Disbudpar Kota Semarang, Giarsito Sapto mengatakan, hal ini didasari pada jumlah wisatawan di Kota Semarang yang selalu meningkat. Karenanya, perlu ada penyeimbang. "Para sopir yang kami latih dari Bluebird, Kosti, Pandu, Atlas," katanya.Jumlah wisatawan di Semarang pada 2012 sendiri sudah mencapai 2,4 juta yang kemudian naik pada 2013 menjadi 2,7 juta. Tahun ini, jumlah tersebut bahkan ditargetkan naik menjadi 3 juta wisatawan. Inilah yang menyebabkan kota Semarang butuh peningkatan SDM parwisata.Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jateng, Benk Mintosih menambahkan, dalam rangkaikut 'menjual' Semarang,para sopir taksi ini bahkan perlu berlatih bahasa Inggris. Ia yakin, arah pengembangan SDM pariwisata di Jawa Tengah suatu saat akan mengarah ke sana.(Bakti Buwono/ Kompas)