Penulis
Intisari-Online.com -Sial benar nasib Kota Bellano, Italia, ini. Bellano, kota kecil ini didenda 650 euro karena air terjun yang berisik. Beberapa kalangan, termasuk Pak Wali Kota, Roberto Santalucia, menilai tuntutan ini sebagai tuntutan yang tidak masuk akal.
Air terjun ini sejatinya terbentuk jutaan tahun yang lalu melalui proses alam yang alami. Karena kecantikannya, air terjun yang berada di pinggiran Danau Como ini menjadi daya tarik yang membetot perhatian banyak turis, lokal dan mancanegara.
Tapi sengketa itu tiba-tiba datang ketika beberapa warga menuntut ke Arpa, sebuah lembaga daerah yang berkonsentrasi terhadap perlindungan lingkungan sekitar. Para warga tersebut menuntut karena merasa terganggu dengan guyuran air terjun yang berisik, yang dianggap memaksa mereka menutup jendela ketika hendak menonton televisi.
Menurut mereka, air terjun yang digunakan sebagai kincir angin untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air ini bisa diatur sedemikian rupa. Untuk membuktikan bahwa tuntutannya bukan gertak sambal, mereka mengultimatum Wali Kota membayar denda sebelum 30 hari.
“Air terjun adalah tempat yang sangat cantik yang bisa menarik ribuan wisatawan, lokal dan asing. Ini harus dijaga dan dilestarikan, bukan dibatasi,” ujar Wali Kota kepada The Telegraph.
Tuntutan ini, menurut Wali Kota, sangat tidak masuk akal. Air terjun bahkan tidak beroperasi sepanjang waktu. Ia hanya diaktifkan ketika akhir pekan, ketika wisatawan datang. “Dan sepanjang Maret ini, tidak ada suara sama sekali.”
“Urusan ini hanya akan buang-buang waktu saja, tenaga, juga uang. Tidak heran jika Italia berada dalam kondisi yang sulit sebagai negara—karena terlalu banyak mengurusi hal-hal konyol seperti ini,” sindir Wali Kota, nyinyir.
Apa pun itu, tuntutan supaya kota kecil ini didenda 650 euro karena air terjun yang berisik sudah dilayangkan. Meski demikian, tidak banyak warga yang mendukung dan mengatakan, bahwa air terjun ini merupakan daya tarik alam yang spektakuler.