Find Us On Social Media :

Banyu Tibo, Surga Tersembunyi di Pacitan

By Agus Surono, Jumat, 5 Desember 2014 | 07:00 WIB

Banyu Tibo, Surga Tersembunyi di Pacitan

Intisari-Online.com - Banyu Tibo berarti air jatuh. Jadi, Anda sudah bisa membayangkan sendiri bagaimana sosok pantai dengan nama Pantai Banyu Tibo di Pacitan ini. Ada air yang jatuh. Air terjun itu jatuh di bibir pantai yang terjepit dua bukit karang.

Untuk menuju ke pantai ini kita butuh kesabaran dan kendaraan pribadi. Sebab jalannya sempit dan rusak serta tak ada kendaraan umum menuju ke sini.

Akan tetapi, kesabaran itu akan terbayar begitu tiba di Pantai Banyu Tibo. Debur ombak yang keras langsung menyapa kita. Ya, pantai selatan memang dikenal memiliki ombak yang ganas. Karena itu tidak disarankan untuk berenang di sini.

Butuh sedikit nyali untuk menginjak pasir di Pantai Banyu Tibo. Kita harus menuruni anak tangga dari tebing berketinggian sekitar 20 meter. Luas pantai sendiri tak besar, sekitar 50 meter persegi. Mirip cekungan. Nah, di pantai itulah air terjun menggerojogi pasir untuk kemudian bergabung dengan air laut.

Kita juga bisa melihat hulu sungai kecil yang bermuara di atas air terjun tersebut. Sungai yang lebih menyerupai kolam air tawar ini sangat jernih dan sejuk.

Kebanyakan pengunjung main di bawah pancuran air terjun dan parit yang terbentuk di atas pasir. Ada yang unik dapat kita temui pada pasir pantai ini. Pasirnya sangat tebal dan teksturnya empuk laksana bantal.

Letaknya yang tersembunyi membuat pantai ini ibarat surga kecil. Karena belum banyak terekspos, maka pantai ini menawarkan kebersihan. Jarak ke pemukiman warga cukup jauh sehingga kita harus menyiapkan bekal.

Bagi penyuka fotografi, dakilah bukit hijau tak jauh dari pantai. Dari puncak ini kita bisa melihat laut lepas dan pantai lain yang bertetangga dengan Pantai Banyu Tibo. Misalnya Pantai Nampu. Jika cuaca cerah akan tersaji sebuah lansekap yang menarik: perbukitan hijau, pantai berpasir putih, dan air terjun.

Ketika senja, puncak bukit tadi menjadi tempat yang pas untuk berburu matahari tenggelam.

Jika ingin bermalam mau tak mau kita harus mendirikan tenda. Tak ada penginapan di sekitar sini. Juga persiapan untuk makan dan minum.

Untuk menuju ke Pantai Banyu Tibo, dari pusat kota arahkan kendaraan ke Jalan Nasional 3, kemudian Jalan Pacitan Donorejo. Sampai di pertigaan Punung, ambil belokan kiri yang juga merupakan akses ke Pantai Klayar. Dari sinilah jalanan mulai sempit dan rusak. Plus jalurnya berkelak-kelok dan punya turunan tajam.

Jadi, berhati-hatilah. Jangan terbuai oleh keindahan di sepanjang perjalanan. (Surtan Siahaan/Tabloid Kontan)