Find Us On Social Media :

Berwisata Sambil Belajar ke Candi Kalasan (1)

By Monalisa Darwin D, Sabtu, 17 Januari 2015 | 08:00 WIB

Berwisata Sambil Belajar ke Candi Kalasan (1)

Intisari-Online.com - Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata di Indonesia. Banyak hal menarik yang ditawarkan disini, salah satunya berkunjung ke candi. Candi agama Buddha yaitu candi Kalasan, patut dikunjungi ketika berada di Yogyakarta. Kita akan mendapat pengetahuan mengenai sejarah candi di Indonesia dengan berwisata sambil belajar ke candi Kalasan.

Sekilas Tentang Candi Prambanan

Berawal dari sebuah prasasti yaitu prasasti Kalasan, candi ini kemudian ada. Prasasti Kalasan ditulis dengan huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta serta tertera angka tahun 778 Masehi. Prasasti tersebut menyebutkan pembangunan tempat suci untuk menghormati Dewi Tara, dan sebuah Vihara bagi para pendeta Buddha.

Keberadaan candi Kalasan menjadi tanda peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Candi ini dibangun sebagai penghargaan atas perkawinan antara Raja Pancapana dari Dinasti Sanjaya dan permaisuri Dyah Pramudya Wardhani dari Dinasti Sailendra. Pendirinya adalah penganut Hindu yaitu Rakai Panangkaran dari Wanca Sanjaya.

Pada awalnya, bangunan Candi Kalasan memiliki tinggi 34 meter serta panjang lebar 45 meter, namun kini hanya tersisa 24 m. Bagian bawah candi ini berbentuk bujur sangkar.  Di setiap sisi bangunan memiliki pintu, tetapi hanya di sisi timur yang digunakan untuk masuk ke dalam candi.

Dari papan informasi yang terdapat di candi ini, dikatakan bahwa pada tahun 1939-1940an ada dilakukan perbaikan. Seni hias pada Candi Kalasan mempunyai corak khas yaitu pola hias sulur gelung yang ditempatkan secara vertical pada tubuh candi hingga bisa memberi kesan tinggi pada bangunan.

Relief pada tubuh bangunan candi dipahat secara halus yang kemudian dilapisi dengan lapisan bajralepa, yaitu semacam semen pelapisan sisi luar bangunan. Lapisan bajralepa terlihat hingga tiga lapis yang saling bertumpuk. Dari analisis laboratorium, lapisan bajralepa ini tersusun dari pasir kwarsa (30%), kalsit (40%), kalkopirit (25%) serta lempung (5%). Di sekeliling candi juga terdapat batu-batu yang ditata rapi oleh petugas penjaga candi. Apakah anda sudah penasaran dengan candi ini? Yuk, berwisata sambil belajar ke candi Kalasan.