Bagaimana Sebab-sebab dan Akibat dari Konflik Aceh dan Portugis?

Ade S

Penulis

Lokasi Kerajaan Aceh. Artikel ini menjelaskan bagaimana sebab-sebab dan akibat dari konflik Aceh dan Portugis yang berlangsung sepanjang abad ke-16 di Malaka.

Intisari-Online.com -Anda mungkin pernah mendengar tentang perang Aceh-Portugis, salah satu konflik terpanjang dalam sejarah Indonesia.

Namun, apakah Anda tahu apa yang menyebabkan perang tersebut? Dan apa dampaknya bagi kedua belah pihak?

Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui bagaimana sebab-sebab dan akibat dari konflik Aceh dan Portugis yang terjadi di kawasan Malaka.

Anda akan belajar tentang latar belakang, alasan, tujuan, serta akhir dari perang tersebut.

Penyebab Konflik Aceh dan Portugis

Konflik antara Portugis dan Kerajaan Aceh terjadi karena keduanya bersaing dalam hal politik, ekonomi, dan agama.

Melansir Kompas.com,Malaka merupakan pusat lalu lintas dan perdagangan dunia, tempat bertemunya pedagang dari Barat dan Timur.

Dunia pun terpengaruh oleh jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511.

Awalnya, Kerajaan Aceh mendapat manfaat dari monopoli perdagangan Portugis di Malaka, karena banyak pedagang Islam yang berlabuh di pelabuhan Aceh setelah meninggalkan Malaka.

Namun seiring berjalannya waktu, Aceh dan Portugis merasa saling mengancam dalam bidang politik, ekonomi, dan agama.

Baca Juga: Kondisi Sosial, Politik, dan Budaya Kerajaan Aceh, Terlengkap!

Ini dia beberapa faktor yang membuat Portugis dan Kerajaan Aceh saling menyerang.

* Aceh ingin mengendalikan jalur perdagangan di Selat Malaka* Portugis berambisi untuk menguasai perdagangan Aceh* Portugis memblokir perdagangan Aceh* Portugis menangkap kapal-kapal Aceh

Itulah sebabnya, perang meletus antara Kerajaan Aceh dan bangsa Portugis di wilayah Malaka sepanjang abad ke-16.

Dampak Konflik Aceh dan Portugis

Perang Aceh-Portugis sangat brutal, di mana kedua belah pihak terlibat dalam banyak pertempuran selama kurang lebih satu abad, yaitu dari awal abad ke-16 sampai tahun 1639.

Sayang sekali, setelah hampir satu abad berperang, Kerajaan Aceh gagal mengusir bangsa Portugis dari Malaka.

Walaupun Aceh telah mendapat dukungan dari Kekaisaran Ottoman, bangsa Portugis tetap lebih unggul dalam teknologi perang.

Kerajaan Aceh pernah ditawari VOC untuk bergabung melawan Portugis.

Namun, Kerajaan Aceh menolak tawaran tersebut karena bangsa Portugis sudah bukan lagi lawan utamanya.

Pada akhirnya, Kerajaan Aceh tetap mempertahankan kejayaannya sendiri, sementara bangsa Portugis terpaksa meninggalkan Malaka pada tahun 1641 setelah dikalahkan oleh VOC.

Sekian artikel ini tentang bagaimana sebab-sebab dan akibat dari konflik Aceh dan Portugis. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah Indonesia.

Baca Juga: Inilah Faktor-faktor Kemunduran Kerajaan Aceh, Ada Peran Rusia?

Artikel Terkait