Penulis
Intisari-Online.com -Akhir tahun ini setidaknya ada dua bansos insidental yang dikucurkan oleh pemerintah.
Pertama bansos El Nino, kedua bansos puso.
Bansos El Nino Rp200.000 per bulan, sementara bansos puso Rp8 juta per hektar.
Apa beda keduanya?
Bansos puso merupakan bansosyang disalurkan kepada para petani yang lahannya terdampak banjir sehingga gagal panen (puso) pada tahun lalu.
Dengan bantuan ini, diharapkan para petani segera melakukan penanaman kembali di awal musim hujan ini.
Besaran bansos puso yang diterima adalah Rp 8 juta per satu hektare lahan.
"Segera dilakukan penanaman kembali, biaya produksinya sebagian diganti oleh pemerintah," kata Jokowi dikutip dari setkab.go.id.
BLT Puso rencananya akan diserahkan kepada 6 ribu petani di Jawa Tengah dengan total luas lahan terdampak seluas 16 ribu hektare.
Belum diketahui lebih lanjut apakah petani di wilayah lain juga mendapat bantuan serupa.
Termasuk tentang bagaimana cara mendapatkan BLT Puso.
Apakah penerima akan dipilih sesuai data dari pihak terkait, misalnya Kementerian Pertanian.
Ataukah para petani berhak mengajukan diri sebagai penerima BLT Puso.
Hanya saja, Kepala Negara menekankan BLT Puso disalurkan melalui perbankan.
Sehingga ketika sudah selesai dicairkan, para petani bisa segera menanam.
"Begitu ini nanti keuangannya sudah diselesaikan lewat perbankan, segera dimulai penanaman," ucapnya.
Berbeda dengan BLT Puso yang hanya diberikan pada petani, kelompok masyarakat yang menerima BLT El Nino, jauh lebih luas.
Mereka adalah masyarakat yang terdaftar sebagai kelompok penerima manfaat (KPM) di data Kementerian Sosial (Kemensos).
Mereka yang terdaftar sebagai KPM merupakan penerima bansos rutin dari Kemensos seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Tunai (BPT).
Artinya, orang-orang yang menjadi penerima PKH dan BPT, besar kemungkinan akan mendapatkan BLT El Nino.
BLT El Nino akan diberikan kepada 18,8 juta KPM di seluruh Indonesia.
Setiap keluarga akan menerima BLT El Nino sebesar Rp 400 ribu untuk dua bulan alokasi bantuan yang diberikan sekaligus pada Desember 2023.
Hanya saja, bantuan akan langsung dicairkan dalam sekali tahapan penyaluran melalui kantor pos.
Dengan demikian, setiap KPM akan menerima BLT El Nino sebesar Rp 400 ribu.
BLT El Nino diberikan kepada sejumlah masyarakat terkait kemarau panjang akibat El Nino.
Terjadinya El Nino mengakibatkan lonjakan harga komoditas seperti beras yang memicu tekanan inflasi tinggi.
Selain itu, penyaluran BLT El Nino dilakukan lantaran adanya penurunan daya beli masyarakat.
Cara mendapatkan BLT El Nino pun sangatlah mudah. Pastikan nama Anda terdaftar sebagai salah satu atau kedua penerima bansos Kemensos.
Nah, cara untuk cek apakah nama Anda terdaftar sebagai penerima atau tidak, dapat dilakukan di situs cekbansos.kemensos.go.id.
Inilah cara cek penerima BLT El Nino Rp 400 ribu di cekbansos.kemensos.go.id:
1. Akses situs cekbansos.kemensos.go.id atau klik link ini di HP.
2. Masukkan Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan.
3. Masukkan nama Penerima Manfaat (PM) sesuai KTP.
4. Ketikkan 4 huruf kode yang tertera dalam kotak kode.
5. Jika huruf kode kurang jelas, klik icon Refresh untuk mendapatkan huruf kode baru.
6. Klik tombol CARI DATA.
7. Situs akan memunculkan hasil pencarian apakah nama Anda masuk dalam daftar penerima PKH dan BPNT.
Itulah perbedaan bansos puso dan bansos El Nino yang dicairkan pemerintah akhir tahun ini.