Kebiasaan dan Budaya di Hongkong (2)

Lady Ivonne

Penulis

Kebiasaan dan Budaya di Hongkong (2)

Intisari-Online.com - Ada keinginan untuk merencanakan pelesir ke Hongkong namun belum mengerti budaya Hongkong yang berbeda dengan Indonesia? Berikut deretan tips tentang kebiasaan dan budaya di Hongkong, mulai dari hal-hal yang dibolehkan dan dilarang, sampai kata-kata yang biasa digunakan di Hongkong.

Kata dan frasa

Leih hou (dieja lay hoe): Kedua kata tersebut dikatakan dengan nada meninggi, dan arti keduanya adalah “halo” dan “bagaimana kabarmu?”. Ketika seseorang mengatakan ini kepada kita, kita bisa cukup membalasnya dengan mengatakan leih hou kembali kepada mereka.

Jou sahn (dieja joe san): “Selamat pagi” dan sebuah salam yang sering dikatakan dengan antusias yang hangat dari seberang ruangan atau seberang jalan.

Mh goi (saai) (dieja mm goy): Berarti “terima kasih (banyak)” kata ini sangat berguna dan digunakan untuk banyak hal. Kata ini juga dapat berarti “tolong”, atau “maaf”, untuk mendapatkan perhatian dari pelayan restoran atau meminta seseorang permisi dari jalan. Catatan, bahwa kata terima kasih ini adalah untuk pelayanan yang diberikan.

Do jeh (dieja daw je): Kata “terima kasih” yang digunakan ketika seseorang memberi kita hadiah.

Mh sai (dieja mm sigh): “Belum butuh” atau “tidak perlu”. Bisa juga digunakan ketika seseorang menawarkan kita sesuatu yang kita tidak mau, atau ketika seseorang berterimakasih dan kita ingin mengatakan “sama-sama”.

Gwai lou (dieja gweilo) (guai loe): Istilah yang digunakan untuk merendahkan orang luar, namun sekarang banyak orang asing yang menggunakannya untuk menyebut diri mereka.

Gei do chin (dieja gay daw cheen): Berapa harganya?

Maaih daan (dieja my dan): Bill atau cek. Kita bisa mengatakan ini saja atau menambahkan “mh goi” ketika meminta bill di restoran.

Dik si (dibaca deek see): Sebuah transliterasi dari kata Inggris untuk taksi.

Hai li douh lohk (dieja hi lee doe lock): Berarti kita ingin “turun di sini”. Dua suku kata pertama diucapkan dengan nada naik, sedangkan yang kedua menurun.

Yam cha (dieja yum cha): Secara harfiah “minum teh”, tapi biasanya mengacu kepada makan dim sum.

Tai tai (dieja tie tie): Seorang wanita dengan banyak waktu luang yang menikah dengan pria kaya.

Dengan mengetahui kebiasaan dan budaya di Hongkong, kita bisa dengan mudah beradaptasi, dan tidak perlu canggung ketika berhadapan langsung dengan lingkungan dan masyarakat lokal saat kita berpelesir di Hongkong nanti. (Travel.nationalgeographic.com)