Penulis
Intisari-Online.com -Apakah kamu pernah melihat seseorang yang menggunakan status sosialnya untuk memperoleh keuntungan, kekuasaan, atau pengaruh yang tidak seharusnya?
Misalnya, seorang pejabat yang melakukan korupsi, seorang influencer yang memanfaatkan ketenaran media sosial, atau seorang anak bangsawan yang merendahkan orang lain.
Mengapa individu cenderung menyalahgunakan status sosialnya? Apa dampaknya bagi diri sendiri dan masyarakat?
Artikel ini akan membahas beberapa alasan dan akibat dari penyalahgunaan status sosial.
Alasan Penyalahgunaan Status Sosial
Setiap orang memiliki status, meskipun beberapa memang memiliki status yang lebih tinggi dari yang lain menurut penilaian masyarakat.
Status sosial sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu assigned status, achieved status, dan ascribed status.
Assigned status adalah status sosial yang diberikan oleh masyarakat atau karena mandat tertentu yang diberikan.
Sementara achieved status adalah kedudukan yang dapat dicapai berdasarkan usaha yang telah dilakukan seseorang.
Sedangkan ascribed status adalah status yang diperoleh melalui kelahiran dan diperoleh secara tidak sengaja.
Individu cenderung menyalahgunakan status sosialnya karena berbagai alasan, antara lain:
Baca Juga: Jelaskan Kaitan Antara Kegiatan Produksi, Distribusi, dan Konsumsi
- Kekurangan kontrol diri
Individu yang memiliki status sosial tinggi mungkin merasa bahwa mereka memiliki hak dan kewenangan untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan tanpa mempertimbangkan norma, etika, atau hukum yang berlaku.
Mereka kurang memiliki kontrol diri untuk menahan diri dari godaan atau kesempatan yang menguntungkan diri sendiri tanpa memikirkan dampaknya bagi orang lain atau masyarakat.
- Ketidakadilan sosial
Individu yang memiliki status sosial rendah mungkin merasa bahwa mereka tidak mendapatkan perlakuan yang adil atau kesempatan yang sama dengan orang lain yang memiliki status sosial lebih tinggi.
Mereka merasa bahwa mereka harus berjuang keras untuk mencapai apa yang mereka inginkan, sementara orang lain dapat dengan mudah mendapatkannya karena status sosialnya.
Mereka merasa bahwa mereka berhak untuk menyalahgunakan status sosialnya untuk mengimbangi ketidakadilan yang mereka alami.
- Kekuatan sosial
Individu yang memiliki status sosial tinggi mungkin merasa bahwa mereka memiliki kekuatan sosial yang besar untuk mempengaruhi, membujuk, atau memaksa orang lain untuk mengikuti kehendak atau kepentingan mereka.
Mereka merasa bahwa mereka dapat menggunakan status sosialnya untuk mendapatkan loyalitas, ketaatan, atau kerjasama dari orang lain.
Bahkan jika itu berarti melanggar norma, etika, atau hukum yang berlaku.
Akibat Penyalahgunaan Status Sosial
Penyalahgunaan status sosial tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga masyarakat. Beberapa akibat dari penyalahgunaan status sosial adalah:
- Kerusakan moral
Individu yang menyalahgunakan status sosialnya mungkin kehilangan rasa tanggung jawab, integritas, atau kewajiban moral terhadap diri sendiri, orang lain, atau masyarakat.
Mereka mungkin menjadi arogan, sombong, atau egois, dan tidak peduli dengan dampak negatif dari tindakan mereka.
- Ketimpangan sosial
Individu yang menyalahgunakan status sosialnya mungkin meningkatkan kesenjangan atau ketimpangan sosial antara kelompok atau kelas sosial yang berbeda.
Mereka mungkin memperkaya diri sendiri atau kelompoknya dengan cara yang tidak adil atau tidak sah, sementara mengeksploitasi atau menindas orang lain atau kelompok lain yang memiliki status sosial lebih rendah.
- Konflik sosial
Individu yang menyalahgunakan status sosialnya mungkin menimbulkan konflik sosial antara individu, kelompok, atau kelas sosial yang berbeda.
Mereka mungkin menimbulkan rasa tidak puas, iri, benci, atau dendam dari orang lain atau kelompok lain yang merasa dirugikan atau tidak dihargai oleh tindakan mereka.
Mereka mungkin juga menghadapi perlawanan, protes, atau kekerasan dari orang lain atau kelompok lain yang ingin menantang atau mengubah status quo.
Demikian penjelasan tentang mengapaindividu cenderung menyalahgunakan status sosialnya. Semogakita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan beradab.
Baca Juga: 10 Contoh Pelaku Ekonomi yang Ada di Lingkungan Rumah dan Perannya Bagi Masyarakat di Sekitar