Find Us On Social Media :

Ho Chi Minh City: Meski Semrawut, Pelancong Tak Pernah Surut

By Arnaldi Nasrum, Kamis, 17 Desember 2015 | 13:30 WIB

Ho Chi Minh City: Meski Semrawut, Pelancong Tak Pernah Surut

Intisari-Online.com - Selain keindahan Katedral Notre Dome Saigon, Kota Ho Chi Minh menyimpan “keindahan” lainnya. Suasana jalan yang semrawut akibat perilaku pengendara yang tak taat aturan. Toh kondisi itu tak membuat kota ini kehilangan pesonanya sebagai daerah tujuan wisata. Hingga pertengahan tahun 2015, tercatat  wisatawan luar yang berkunjung ke sana telah mencapai 2,1 juta orang. Angka ini meningkat tiga persen dari tahun sebelumnya.

Bandingkan dengan Jakarta yang sampai pertengahan tahun 2015 baru dikunjungi wisman sekitar 1,1 juta (Data BPS DKI Jakarta). Berkunjung ke Ho Chi Minh City pada September 2015, saya melihat sendiri betapa padatnya jalan di berbagai sudut kota.

Saking padatnya, yang tampak hanya para pengendara motor dengan masker yang menutupi setengah wajah mereka. Sesekali kepulan asap menutupi jarak pandang saya. Perilaku pengendara kendaraan bermotor pun bikin senam jantung. Adalah hal yang biasa menyaksikan pengendara motor saling salip di belokan. Atau mobil yang menderu-deru menunggu lampu hijau. Saya pun tak luput dari perasaan was-was ketika sedang berkendara di jalan.

Kepadatan ini adalah hal yang wajar. Ho Chi Minh City merupakan kota terbesar di Vietnam melebihi Hanoi yang menjadi ibukota. Apalagi, kota ini selalu diserbu oleh wisatawan dari berbagai penjuru dunia yang penasaran dengan jejak sejarah perang Vietnam. Wisatawan ini jugalah yang ikut memadati kota Ho Chi Minh. Mereka tidak peduli dengan kondisi kesemrawutan yang ada.

Ekstra hati-hati

Berkeliling di kota Ho Chi Minh tidaklah sulit. Sejumlah taman nasional, museum, dan tempat bersejarah lainnya dapat dijangkau dengan mudah. Salah satu alternatif transportasi yang dapat digunakan untuk menikmati keindahan kota ini adalah taksi. Pelayanannya pun nyaman dan harganya cukup murah. Kita hanya perlu menunggu di pinggir jalan karena jumlahnya sangat banyak.

Namun ketika memilih untuk berjalan kaki, kita perlu ekstra hatihati. Jangan pernah menganggap remeh urusan menyeberang jalan di Kota Ho Chi Minh. Tidak mudah menemukan zebra cross. Apalagi jembatan penyeberangan orang. Jika tidak menemukan keduanya, satu-satunya cara adalah . . . langsung menerabas jalan.

(Artikel selengkapnya dapat dilihat di Majalah Intisari Edisi Desember 2015)