Find Us On Social Media :

Libur Natal dan Tahun Baru ke Semarang? Jangan Lupa Mampir ke Candi Gedongsongo!

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 23 Desember 2015 | 07:00 WIB

Libur Natal dan Tahun Baru ke Semarang? Jangan Lupa Mampir ke Candi Gedongsongo!

Intisari-Online.com - Salah satu pariwisata andalan di Jawa Tengah, khususnya Semarang, adalah Candi Gedongsongo yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Di saat liburan panjang seperti sekarang ini, rasanya tidak ada alasan untuk tidak pergi ke candi yang ditemukan Raffles pada 1804 ini.

Hingga Oktober 2015, obyek wisata ini kabarnya telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar dibandingkan obyek wisata lainnya, yakni Rp 938.760.000. “Data masuk hingga Oktober, Gedongsongo telah dikunjungi 1.003 wisatawan mancanegara dan 202.305 wisatawan nusantara,” ungkap Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Semarang Partono, Senin (21/19).

Pada 2015 ini ada sejumlah penambahan fasilitas di Candi Gedongsongo, di antaranya flower temple atau susunan bunga membentuk bangunan candi. Selain itu juga dibangun toilet untuk wisatawan mancanegara, sesuai imbauan Gubernur Jawa Tengah (Jateng).

Tak hanya Candi Gedongsongo, di Kabupaten Semarang kita juga bisa mengunjungi Museum Palagan Ambarawa, Bukit Cinta Rawa Pening, dan Pemandian Muncul. Tiga obyek wisata tersebut sepanjang Januari hingga Oktober 2015 baru dikunjungi wisatawan nusantara, masing-masing sebanyak 23.779 dan 83.527 orang.

“Hingga awal Desember ini, kami pantau sudah masuk sekitar 95 persen. Kami optimis target PAD dari wisata tahun ini sebesar sekitar Rp 3,7 miliar bisa tercapai. Sekitar lima persen akan tertutup di masa libur Natal dan Tahun Baru,” tambah Partono.

Perlu diketahui, wilayah Kabupaten Semarang memiliki 22 obyek wisata yang dikelola pemerintah dan swasta. Terbagi menjadi wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan. Data Disporapar menyebutkan di kurun waktu yang sama, Langen Tirto Banyubiru mendominasi angka kunjungan wisata dengan 536.440 wisnus. Sementara dari sisi pendapatan, Kampoeng Kopi Banaran Bawen menjadi yang terbesar dengan Rp 2.889.749.995.