Berwisata dengan Cita Rasa Luar Negeri di Negeri Sendiri.

Okke Nuraini Oscar

Penulis

Berwisata dengan Cita Rasa Luar Negeri di Negeri Sendiri.

Intisari-Online.com -Apakah ada rencana untuk melakukan wisata ke luar negeri tapi belum kesampaian atau belum sempat? Tidak masalah! Di Indonesia nyatanya ada destinasi wisata yang mirip dengan destinasi wisata di luar negeri. Kita dapat mencicipi keindahan panorama dan objek wisata yang mirip tersebut di Negeri sendiri.

Sungai Maron (Pacitan) - Sungai Amazon (Brazil)

Jalan-jalan menyusuri sungai Maron yang ada di Pacitan, Jawa Timur, menggunakan perahu, seolah-olah membawa kita masuk ke pedalaman hutan Amazon. Lokasi sungai ini berada di Desa Maron, Kecamatan Donorojo, Pacitan, dan menjadi salah satu tempat wisata yang sedang naik daun di Jawa Timur. Pemandangan alam di sekitar sungai Maron yang begitu asri membuat suasana menjadi semakin mirip dengan Sungai Amazon. Uniknya para traveler dapat menyusuri sungai ini hingga ke muara yang berada di Pantai Ngiroboyo yang juga berada di Pacitan.

Gumug Pasir Parangkusumo (Yogyakarta) – Gurun Sahara (Utara Afrika)

Bisa dibilang jika Gumug Pasir Parangkusumo adalah Gurun Sahara-nya Indonesia. Lihat saja betapa miripnya mereka, padahal kedua tempat ini berbeda jenis. Jika Sahara adalah gurun pasir alami yang sangat luas namun Gumug Pasir adalah gundukan pasir di pinggir pantai Parangkusumo, Yogyakarta. Tempat ini sangat fenomenal sebab ini hanya ada satu di Asia Tenggara dan kita bisa melihat padang pasir tanpa harus pergi ke Utara Afrika. Orang-orang menyebut Gumug Pasir dengan sebutan Sahara in Java. Banyak pelancong yang datang ke tempat wisata ini baik dari dalam maupun luar negeri. Biasanya aktifitas yang sangat populer di sana adalah Sand Boarding atau bermain ski tapi menggunakan gundukan pasir ini.

Monumen Simpang Lima Gumul (Kediri) - Arc de Triomphe (Paris)

Kediri juga memiliki bangunan yang mirip dengan Arc de Triomphe di Paris, Perancis. Namanya Monumen Simpang Lima Gumul yang juga menjadi ikon kota Kediri, Jawa Timur. Bangunan ini terinspirasi dari Jongko Joyoboyo, raja Kerajaan Kediri di abad ke-12 yang ingin menyatukan lima wilayah di Kerajaan Kediri. Monumen Simpang Lima Gumul sendiri merupakan bangunan seluas 804 meter persegi dengan tinggi 25 meter dan terdiri dari 6 lantai. Di dinding monumen tersebut terdapat pahatan relief yang menggambarkan sejarah, kesenian dan juga kebudayaan kota Kediri. Di dalam bangunannya terdapat ruang untuk pertemuan di dalam gedung utama dan ruang auditorium di lantai atas yang beratapkan mirip kubah. Di lantai bawah monumen terdapat minimarket yang menjual aneka souvenir untuk para pengunjung.