Inilah Kerajaan Hindu Terbesar yang Pernah Memerintah di Seluruh Kepulauan Indonesia

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Kisah kerajaan Hindu terbesar yang pernah menguasai kepulauan nusantara.

Intisari-online.com -Apakah Anda tahu bahwa ada satu kerajaan Hindu yang pernah menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara, bahkan hingga sebagian Papua?

Salah satu hal yang membuat Indonesia kaya akan budaya adalah adanya pengaruh agama Hindu yang datang dari India sejak abad ke-4 Masehi.

Agama Hindu membawa perubahan dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Nusantara, termasuk dalam membentuk kerajaan-kerajaan yang beragam.

Di antara banyaknya kerajaan yang berlandaskan agama Hindu, ada satu yang paling menonjol dan berpengaruh, yaitu Kerajaan Majapahit.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terakhir yang menganut agama Hindu-Buddha di Nusantara dan diakui sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia.

Kerajaan ini berdiri pada tahun 1293 Masehi, ketika Raden Wijaya yang kemudian bergelar Kertarajasa Jayawardhana berhasil mengalahkan pasukan Mongol yang menyerang Jawa.

Raden Wijaya kemudian membangun ibu kota kerajaannya di Trowulan, Jawa Timur, yang kini menjadi lokasi situs arkeologi yang menyimpan banyak warisan sejarah.

Masa Keemasan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasannya pada abad ke-14 Masehi, saat dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk yang dibantu oleh Patih Gajah Mada.

Pada masa ini, kerajaan ini mampu menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara, mulai dari Semenanjung Malaya, Singapura, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Filipina, hingga sebagian Papua.

Kerajaan Majapahit juga terkenal sebagai pusat kebudayaan dan perdagangan yang berkembang, dengan menghasilkan karya-karya seni, sastra, arsitektur, dan hukum yang dipengaruhi oleh ajaran Hindu-Buddha.

Warisan Budaya Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit meninggalkan banyak warisan budaya yang menjadi saksi kebesaran dan kebudayaannya. Beberapa contoh warisan budaya Majapahit adalah:

Candi-candi yang tersebar di berbagai daerah, seperti Candi Penataran, Candi Surawana, Candi Brahu, Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, Candi Wringin Lawang, dan Candi Jawi.

Prasasti-prasasti yang berisi catatan sejarah, seperti Prasasti Nagarakretagama, Prasasti Pararaton, Prasasti Sutasoma, Prasasti Tantu Panggelaran, Prasasti Palapa, dan Prasasti Gajah Mada.

Karya sastra yang menggambarkan kehidupan dan kebudayaan Majapahit, seperti Kakawin Nagarakretagama, Kakawin Sutasoma, Kakawin Arjunawiwaha, Kakawin Bharatayuddha, dan Kidung Sundayana.

Senjata dan alat perang yang menunjukkan kekuatan militer Majapahit, seperti keris, tombak, pedang, panah, busur, gada, meriam, dan kapal perang.

Seni rupa dan kerajinan yang menunjukkan keindahan dan kreativitas Majapahit, seperti arca, relief, patung, ukiran, lukisan, batik, keramik, perhiasan, dan koin.

Penyebab Keruntuhan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemerosotan dan kehancuran pada abad ke-15 Masehi, karena beberapa faktor, seperti:

Konflik politik dan perselisihan kekuasaan di dalam kerajaan, yang menyebabkan terjadinya perpecahan dan pemberontakan di beberapa wilayah.

Penyebaran agama Islam yang mulai masuk ke Nusantara, yang mengurangi pengaruh dan loyalitas rakyat terhadap kerajaan Hindu-Buddha.

Persaingan dan serangan dari kerajaan-kerajaan lain, baik dari dalam maupun luar Nusantara, seperti Kerajaan Demak, Kerajaan Malaka, Kerajaan Sunda, Kerajaan Pajajaran, dan Kerajaan Samudera Pasai.

Penurunan aktivitas ekonomi dan perdagangan, akibat dari berkurangnya permintaan dan pasokan barang-barang dari luar Nusantara, serta adanya blokade dan perompakan oleh bangsa Eropa.

Kerajaan Majapahit diperkirakan runtuh pada tahun 1527 Masehi, saat ibu kota Trowulan direbut oleh pasukan Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah.

Sejak saat itu, kekuasaan Majapahit beralih ke kerajaan-kerajaan Islam yang kemudian mendominasi Nusantara.

Baca Juga: Blambangan, Kerajaan Hindu Terakhir di Jawa yang Takluk di Tangan VOC

Artikel Terkait