Find Us On Social Media :

Subak, Sistem Irigasi Persawahan Bali yang Menjadi Warisan Budaya Dunia

By Afif Khoirul M, Rabu, 15 November 2023 | 14:15 WIB

Ilustrasi - Persawahan di Bali.

Intisari-online.com - Bali, pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, memiliki salah satu warisan budaya yang unik dan berharga, yaitu subak.

Subak adalah organisasi masyarakat petani yang khusus mengatur sistem irigasi atau pengairan sawah yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali.

Subak tidak hanya berfungsi sebagai sarana teknis untuk mengalirkan air dari sumbernya ke lahan pertanian, tetapi juga sebagai lembaga sosial, budaya, dan agama yang mengatur hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Subak telah ada di Bali sejak abad ke-9 Masehi.

Sistem ini berkembang dalam pengaruh nilai-nilai ajaran agama Hindu yang kuat dan membentuk suatu kearifan lokal, yang membuat masyarakat petani di Bali dapat hidup serasi dengan alam untuk memperoleh hasil panen yang optimal.

Subak menerapkan konsep Tri Hita Karana, yaitu tiga prinsip dasar untuk mencapai kesejahteraan, yaitu parahyangan (hubungan antara manusia dan Tuhan), pawongan (hubungan antara manusia dan sesama manusia), dan palemahan (hubungan antara manusia dan alam).

Subak terdiri dari beberapa komponen, antara lain hutan yang melindungi sumber air, sawah berundak yang membentuk lanskap yang indah, saluran air yang menghubungkan sawah-sawah dengan sistem bendungan, terowongan, dan pintu air, desa-desa yang menjadi tempat tinggal para petani, dan pura-pura yang memiliki ukuran dan fungsi yang berbeda-beda yang menandai sumber air atau jalannya air dari pura ke pura sepanjang turunnya air ke lahan subak.

Pura subak adalah tempat ibadah bagi para petani yang dipersembahkan untuk Dewi Sri, dewi kemakmuran dan kesuburan.

Di dalam pura subak, para petani melakukan berbagai ritual keagamaan yang berkaitan dengan siklus tanam padi, seperti memohon hujan, meminta keselamatan, mengucap syukur, dan lain-lain.

Subak memiliki sistem pengelolaan yang demokratis dan partisipatif.

Setiap anggota subak memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mengurus subak.

Baca Juga: Penjelasan Berbagai Perubahan Budaya pada Masa Penjajahan Belanda