DR. NL. Ida Soeid, MS, pakar biokimia gizi dan makanan dari jurusan kimia FMIPA ITS Surabaya memberi solusi murah, meriah dan mudah untuk mengawetkan makanan. Bahannya dari bumbu dapur, sayuran busuk, dan bakaran jerami.
- Untuk mengawetkan tahu, caranya cukup dengan menyediakan air saringan dari gerusan bawang putih yang dicampur air. Tahu yang direndam dengan cairan ini bisa bertahan selama dua hari. Selain menjadi awet, cita rasa tahu semakin sedap.
- Sedangkan ikan segar bisa diawetkan dengan direndam air yang mengandung asam laktat. Bahannya bisa dibuat sendiri. Komposisinya, dalam satu wadah, masukkan 100 g kubis (kol) yang dirajang halus yang ditaburi satu sendok makan garam. Kubisnya tidak harus yang baik dan segar. Sisa kubis yang berserakan di pasar juga bisa digunakan. Diamkan selama dua hari.Di bawah kubis yang membusuk itu akan terdapat cairan dari proses pembusukan. Itulah asam laktat. Kalau untuk mengawetkan ikan segar, campurkan cairan asam laktat ini dengan air untuk merendam ikan. Hasilnya, ikan bisa awet selama 12 jam.
- Mi basah bisa diawetkan dengan air ki, yang bisa dibuat dari jerami atau batang padi kering yang dibakar hingga menjadi abu. Masukkan abu jerami dan air ke dalam satu wadah, kemudian diamkan selama satu sampai dua jam. Lantas air ini disaring sampai sisa abunya tidak tercampur lagi. Air saringan inilah yang disebut air ki, yang digunakan untuk adonan membuat mi basah. Dengan air ki, mi basah bisa bertahan selama dua hari.
(Sumber:KCM)