Find Us On Social Media :

Mari, Mulai Menanam

By Agus Surono, Jumat, 11 November 2011 | 19:06 WIB

Mari, Mulai Menanam

Intisari-Online.com - Keterbatasan lahan jangan menghalangi niat Anda untuk berkebun di rumah. Kita bisa membangun kebun mini dengan sistem vertikultur atau bertingkat. Bukan hanya sayur mayur saja, padi atau jagung pun bisa ditanam di pot maupun di polibag. Sesuaikan jenis sayuran yang ingin ditanam dengan alam setempat. Daerah dataran rendah seperti Jakarta, tentu tidak mungkin ditanami sayur-sayuran untuk dataran tinggi seperti kentang, wortel, ataupun kubis. Kalau dipaksakan bisa saja tapi hasilnya tentu tidak maksimal. Benih tanaman bisa dibeli di toko pertanian atau supermarket. Biar lebih semangat, untuk pemula bisa menanam sayuran yang mudah ditanam juga singkat masa panennya seperti kangkung, cabai, dan tomat. Soal pupuk dan pestisida organik, bisa dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di rumah Anda. Pupuk misalnya, bisa dibuat dari kulit pisang yang dicincang lalu dipendam di sekitar tanaman. Sedangkan pestisida organik dibuat dari campuran cabai rawit dan bawang putih yang diblender kemudian direndam semalaman dengan 1 liter air. Nah, kalau mau bergabung dengan gerakan Indonesia berkebun juga mudah. Berikut ini adalah cara memulai gerakan Indonesia berkebun di kota Anda. Pertama, harus ada komunitas. Kumpulkan minimal 5 orang yang mau menjadi pegiat kebun. Selanjutnya, cari lahan yang bisa dipinjam untuk berkebun dan tentukan berapa lama lahan itu akan dipinjam. Jangan lupa untuk minta izin dulu kepada pemilik lahan ya! Pemilik lahan yang meminjamkan lahannya untuk dipakai berkebun disebut sebagai pihak sponsor. Kontribusi sponsor tidak harus selalu dalam bentuk peminjaman lahan, tapi juga donasi untuk menggarap tanah, membeli bibit tanaman atau membeli perlengkapan berkebun. Selanjutnya, tentukan koordinator kota. Tugasnya memantau aktivitas berkebun di kota itu yang bisa terdiri atas beberapa lokasi. Tentukan juga wali kebun yang akan mengatur dan memonitor aktivitas di satu kebun tertentu. Ada pula perawat kebun yang bertugas merawat kebun dan menjaga tanaman agar tidak mati dan tumbuh sehat. Mereka bisa saja penduduk yang tinggal di sekitar kebun dan memang diberi honorarium. Perawat berguna terutama saat lahan baru ditanami.

Mudah bukan? Jadi tunggu apa lagi, mari berkebun! (Intisari November 2011)