Penulis
Intisari-Online.com -Apakah Anda pernah mendengar tentang Kerajaan Tarumanegara?
Kerajaan ini adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri sekitar abad ke-4 hingga ke-7 Masehi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Tarumanegara setelah melihat hasil peninggalannya yang masih bisa kita lihat hingga sekarang.
Peninggalan tersebut antara lain adalah prasasti, candi, arca, dan irigasi yang menunjukkan kemampuan teknologi, seni, dan kepercayaan masyarakat Kerajaan Tarumanegara.
Anda akan terkejut melihat betapa majunya peradaban mereka pada zaman itu.
PeninggalanKerajaan Tarumanegara
Beberapa peninggalan sejarah yang berasal dari Kerajaan Tarumanegara adalah:
* Prasasti Ciaruteun/Prasasti Gajah/Prasasti Ciampea
Prasasti ini menampilkan cap kaki Raja Purnawarman yang disamakan dengan kaki Dewa Wisnu sebagai simbol kekuasaannya. Dalam tulisannya, disebutkan:
"Raja Purnawarman, raja dari negeri Taruma, raja yang gagah berani, memiliki kedua buah telapak kaki yang seperti telapak kaki Dewa Wisnu."
Baca Juga: Bagaimana Kehidupan Rakyat Kerajaan Tarumanegara Jika Rajanya Tidak Memiliki Sikap Kepahlawanan?
Raja Purnawarman memerintah pada tahun 395-434 Masehi, pada masa puncak kejayaan Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Ciaruteun ditemukan di pinggir Sungai Ciaruteun, Bogor.
* Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini menggambarkan dua kaki gajah dan menceritakan bahwa kaki itu adalah kaki gajah yang menjadi kendaraan penguasa Taruma, seperti Airawata.
Airawata adalah Gajah kendaraan Batara Indra, Dewa Perang. Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Muara Hilir, Cibulanglang, Bogor.
* Prasasti Jambu/Prasasti Pasir Koleangkak
Prasasti ini berisi syair pujian terhadap Raa Purnawarman.
Raja Purnawarman digambarkan sangat kuat, tidak dapat dikalahkan, selalu berhasil menghancurkan musuh, dan selalu menghadiahi jamuan kehormatan bagi mereka yang setia kepadanya.
Prasasti Jamu ditemukan di daerah perkebunan jambu sekitar 30 kilometer dari Kota Bogor.
* Prasasti Muara Cianten
Prasasti ini dibuat pada tahun 458 Saka atau 536 Masehi. Isinya menyatakan bahwa tahun itu adalah tahun pengembalian pemerintahan negara kepada Raja Sunda.
Prasasti ini ditemukan di tepi sawah tak jauh dari Prasasti Ciaruteun.
* Prasasti Tugu
Prasasti ini menceritakan perintah Raja Purnawarman untuk membangun sebuah terusan di Sungai Gomati, Jawa Barat, yang panjangnya setara dengan 6.122 tombak.
Terusan ini berfungsi sebagai pencegah banjir ketika musim hujan tiba. Sementara saat musim kemarau, terusan ini berfungsi untuk pengairan.
Terusan ini juga berfungsi sebagai sarana transportasi.
Prasastu Tugu ditemukan di Cilincing, Jakarta Utara.
* Prasasti Pasir Awi
Prasasti ini diduga berisi syair pujian terhadap Raja Purnawarman. Prasasti Pasir Awi ditemukan di Bogor, Jawa Barat.
* Prasasti Munjul/Prasasti Lebak/Prasasti Cidanghiyang
Menurut Televisi Edukasi Kemdikbud, ada juga prasasti Munjul. Prasasti ini ditemukan di tepi sungai Cidanghyang, Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
* Candi
Selain prasasti batu, ada juga Kompleks Percandian Batujaya di Karawang, Jawa Barat.
Kompleks percandian yang diduga merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara itu terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang.
Di kompleks tersebut, kurang lebih terdapat 62 situs candi yang terletak di tengah-tengah sawah dan dekat permukiman penduduk.
* Arca
Ada juga beberapa arca seperti Arca Wisnu Cibuaya I dan II, serta arca Rajarsi.
* Irigasi
Irigasi peninggalan Kerajaan Tarumanegara terletak di sekitar Sungai Gomati. Dari irigasi ini diketahui mata pencaharian rakyat Kerajaan Tarumanegara adalah bertani, beternak, dan nelayan.
Kehidupan Masyarakat Kerajaan Tarumanegara Berdasarkan Peninggalan Sejarahnya
Bagaimana kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Tarumanegara setelah melihat hasil peninggalannya, seperti prasasti, candi, arca, dan irigasi?
Berikut ini beberapa kemungkinan yang terjadi:
- Masyarakat Kerajaan Tarumanegara memiliki kepercayaan terhadap Dewa Wisnu dan Batara Indra, yang ditunjukkan oleh cap kaki Raja Purnawarman yang disamakan dengan kaki Dewa Wisnu dan kaki gajah yang disamakan dengan Airawata, gajah kendaraan Batara Indra.
- Masyarakat Kerajaan Tarumanegara menghormati Raja Purnawarman sebagai raja yang gagah berani, kuat, dan tidak dapat dikalahkan, yang ditunjukkan oleh syair pujian terhadapnya dalam beberapa prasasti.
- Masyarakat Kerajaan Tarumanegara memiliki kemampuan teknologi yang tinggi dalam bidang pertanian dan transportasi, yang ditunjukkan oleh pembangunan terusan di Sungai Gomati yang berfungsi sebagai pencegah banjir, pengairan, dan sarana transportasi.
- Masyarakat Kerajaan Tarumanegara memiliki kemampuan seni yang tinggi dalam bidang arsitektur dan pahat, yang ditunjukkan oleh kompleks percandian Batujaya yang terdiri dari 62 situs candi dan beberapa arca seperti Arca Wisnu Cibuaya I dan II, serta arca Rajarsi.
Demikianlah artikel tentang bagaimana kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Tarumanegara setelah melihat hasil peninggalannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah Indonesia.
Baca Juga: Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Tarumanegara yang Makmur dan Harmonis