Penulis
Intisari-online.com -Jerussalem adalah salah satu kota tertua di dunia yang memiliki arti penting bagi tiga agama monoteistik besar: Yahudi, Kristen, dan Islam.
Kota ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang melibatkan perang, damai, penghancuran, dan pembangunan.
Namun, mengapa Jerussalem begitu diperebutkan oleh berbagai pihak sejak ribuan tahun?
Apa yang membuat kota ini begitu istimewa dan berharga?
Sejarah Jerussalem dimulai sejak milenium ke-4 SM, ketika bangsa Kanaan menamakannya Yerusalem seperti nama dewa mereka.
Kemudian, kota ini dikuasai oleh berbagai bangsa dan kerajaan, seperti Amorit, Fenisia, Filistin, Israel, Asuriah, Babilonia, Persia, Makedonia, Yahudi Makkabe, Romawi, Bizantium, Arab, Perang Salib, Mamluk, Utsmaniyah, Inggris, Yordania, dan Israel.
Bagi orang Yahudi, Jerussalem adalah ibu kota kerajaan Israel yang didirikan oleh Raja Daud sekitar tahun 1000 SM.
Di sini pula Raja Salomo membangun Bait Pertama sebagai tempat penyimpanan Tabut Perjanjian.
Bait Pertama ini kemudian dihancurkan oleh tentara Babilonia pada tahun 586 SM.
Orang Yahudi kemudian membangun kembali Bait Kedua pada tahun 515 SM setelah dibebaskan dari pembuangan oleh raja Persia.
Bait Kedua ini juga dihancurkan oleh tentara Romawi pada tahun 70 M.
Baca Juga: Dari Larangan Bendera hingga Karya Seni, Ini Kisah Semangka sebagai Simbol Perlawanan Palestina
Hanya Tembok Barat atau Tembok Ratapan yang tersisa sebagai saksi sejarah dan tempat ibadah bagi orang Yahudi hingga kini.
Bagi orang Kristen, Jerussalem adalah tempat kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Di sini pula gereja Kristen pertama didirikan oleh para rasul.
Jerussalem memiliki banyak situs suci yang berkaitan dengan kehidupan dan ajaran Yesus, seperti Gereja Makam Kudus yang diyakini sebagai tempat penyaliban dan penguburan Yesus, Gereja Kelahiran yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus di Betlehem, dan Taman Getsemani yang diyakini sebagai tempat Yesus berdoa sebelum ditangkap.
Bagi orang Islam, Jerussalem adalah kota suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah.
Di sini pula Nabi Muhammad melakukan perjalanan malam (Isra) dari Mekkah ke Jerussalem pada tahun 620 M.
Kemudian beliau naik ke langit (Mikraj) dari Bukit Bait Suci atau Masjid Al-Aqsha untuk bertemu dengan Allah dan para nabi terdahulu.
Di Bukit Bait Suci ini juga terdapat Kubah Batu atau Kubah Shakhrah yang dibangun oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 637 M setelah menaklukkan Jerussalem dari Bizantium. Kubah Batu ini diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad naik ke langit.
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa Jerussalem memiliki nilai sejarah, agama, politik, dan budaya yang sangat tinggi bagi banyak orang.
Kota ini menjadi simbol bagi berbagai peradaban dan kepercayaan yang pernah hidup di sana.
Namun, hal ini juga menyebabkan konflik dan perselisihan antara pihak-pihak yang mengklaim hak atas kota ini.
Baca Juga: Dijuluki Sosok Terkaya di Palestina dan Rela Turun Tangan Demi Rakyat Berapa Harta Munib al-Masri?
Sampai saat ini, status Jerussalem masih menjadi salah satu isu utama dalam konflik Israel dan Palestina.
Jerussalem adalah tanah yang diperebutkan sejak ribuan tahun karena kota ini memiliki makna yang mendalam bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Kota ini menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk berjuang demi keyakinan dan cita-cita mereka.
Namun, kota ini juga menjadi sumber penderitaan bagi banyak orang yang menjadi korban dari kekerasan dan ketidakadilan.
Semoga suatu hari nanti, Jerussalem dapat menjadi kota yang damai dan harmonis bagi semua orang yang mencintainya.